Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Partner Kerja Bareng Old Talent, Semenyusahkan Itukah?

4 Mei 2024   17:26 Diperbarui: 5 Mei 2024   19:06 986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar partner kerja bareng old talent | Dokumen Foto via Freepik.com

Mengetahui secara umumnya situasi mentality hati dari para old talent ini akhirnya saya tahu solusinya, yaitu bagaimanapun saya harus bisa merebut hati mereka para old talent.

Caranya adalah dengan mengorangkan mereka, dengan menganggap mereka, dan menghargai kesenioran mereka. Dengan begitu akhirnya mereka malah jadi lebih respek kepada kepada saya.

Ilustrasi gambar partner kerja bareng old talent | Dokumen Foto via Freepik.com
Ilustrasi gambar partner kerja bareng old talent | Dokumen Foto via Freepik.com

2. Jadilah "bapak" yang baik ketika harus berpartner kerja bareng old talent.

Ya, maksudnya di sini adalah, bagaimana kita bisa "ngemong" para old talent dengan bijak. Jangan sekali-kali memvonis old talent enggak becus kerja, enggak produktif, termasuk mengasari mereka.

Tapi, jadilah young talent yang baik dengan jadi "bapak" yang bijaksana kepada partner kerja kita yang old talent tersebut.

Dengan begitu mereka malah lebih menghargai kita, dan respon mereka lebih bijak dan menyadari bagaimanapun berpartner kerja itu adalah kerja sama yang chemistry.

3. Meskipun partner kerja old talent adalah bawahan kita, harus tetap diperlakukan bijaksana.

Nah, yang sering membuat konflik antara young talent dan old talent itu adalah ketika old talent jadi bawahan young talent.

Disinilah juga yang kerap terjadi ketika young talent jadi atasan old talent, tapi young talent malah terkesan bertindak semena-mena karena mentang-mentang sebagai atasan.

Inilah juga yang menimbulkan masalah kenapa akhirnya old talent itu gampang baperan, terlalu mengatur, maunya mendominasi, selalu unjuk keseniorannya, mempermasalahkan gap usia, dan enggak bisa terima ketika jadi bawahan 

Oleh karenanya, meskipun para old talent ini adalah bawahan kita, tapi kita juga harus cerdas dan bijak melihat dengan "kacamata" hati nurani. Karena biar bagaimanapun juga para old talent ini adalah senior secara usia. 

Pedomani juga prinsip senior dan junior ini dalam dinamika kerja yaitu, "Masa depanmu itu adalah masa lalu saya, jadi hargailah seniormu dengan bijak."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun