Diharapakan dengan begini, bawahan juga jadi respek dan responsif atas kesalahan yang ditolerir tersebut dan setidaknya jadi alarm bagi diri untuk tidak jatuh pada kesalahan berulang.
Ketiga, ketegasan sikap kepada bawahan untuk mendorong komitmen tanggung jawab perbaikan kepada bawahan atas kesalahnnya.
Sebagai atasan, tentu harus mengambil sikap tegas untuk mendorong bawahannya bertanggung jawab atas kesalahan yang telah diperbuat dan mendorongnya serta mendidiknya untuk berkomitmen untuk tidak mengulangi kesalahan.
Dengan begini, diharapkan ke depan bawahan akan lebih teliti lagi dalam bekerja dan setidaknya lebih bijak dalam meminimalisir kesalahan dalam pekerjaan.
------
Ya, kesalahan bawahan memang wajar dan logis, tapi akan jadi enggak wajar dan logis bila kerap jatuh pada kesalah berulang atau sering berbuat salah. Sesering itu dimaafkana sesering itu berbuat salah.Â
Namun, kesalahan bawahan itu apabila dapat dimaafkan dengan bijak yang berkualitas seperti apa yang sudah penulis uraikan di atas, maka niscaya bawahan akan respek untuk berupaya yang terbaik, untuk tidak berbuat kesalahan dalam bekerja.
Demikian kiranya artikel singkat ini, semoga dapat bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H