Ya, tentu saja istri saya harus diet ketat dari asupan yang manis-manis, termasuk mengurangi porsi makan nasi dan mencari solusi untuk makanan pengganti beras.
Ya, untuk diet ketat ini, istri saya ternyata pyur enggak makan nasi putih, asupannya diganti dengan kentang dan laul pauknya seperti jagung, timun, wortel, telur, dan pokoknya makanan yang tidak memicu diabetes.
Saya pun untuk menyemangati istri, saya jadi ikut beradaptasi untuk mengonsumsi makanan pengganti beras atau ikut pola makan istri, tapi tetap juga sih saya dimasakan nasi oleh istri, tapi saya tetap menemani istri untuk ikut pola makannya yang anti diabetes ini.
Ternyata, lama-kelamaan saya pun bisa terbiasa menyesuaikan pola makan yang jadi diet ketat istri saya tersebut, saya jadi terbiasa makan "nasi kentang".
Ya, melalui artikel diary ini, tentunya saya mengimbau pembaca untuk selalu menerapkan gaya hidup pola makan yang sehat, kalau perlu rutin chek up kesehatan untuk mengetahui kondisi Anda.
Kalau sekiranya ada gejala-gejala merasa seperti yang dialami istri saya yaitu, merasa cepat lelah, sakit kepala berkepanjangan, pusing berlarut-larut, sendi-sendi badan terasa sakit, badan kebas, anxiety disorder, tremor, sering buang air kecil, dan sulit tidur.
Maka, jangan tunda lagi, segeralah berobat ke Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat untuk mengecek kesehatan Anda. Jangan dibiarkan nanti malah enggak tahu apa penyakitnya.
Nah, inilah kiranya artikel diary mengenai makanan pengganti beras dan hubungannya dengan penyakit diabetes yang dialami oleh istri saya. Semoga dari artikel ini dapat menjadi wawasan bagi bersama untuk bijak dalam hal gaya hidup dan pola makan demi kesehatan.
Demikian artikel singkat ini, semoga bermanfaat.