Oleh karenanya leader harus menerapkan metode pembinaan, bagaimana agar dapat menemukan siapa anggotanya yang tepat untuk ditempatkan dalam role kerja bagi team work.
Tidak bisa asal menempatkan dalam role, karena pasti akan tidak efektif dan banyak kendala yang akan dihadapi ketika berbenturan dengan dinamika kerja.
3. Leader malah membuat suasana kerja yang toxic.
Ini kadang dilakukan secara sadar dan tidak sadar, leader malah otoriter, tertutup dengan masukan, reaktif negatif, lebih banyak marah, tidak toleran terhadap kesalahan, lebih sering menghukum, tidak ada reward, dan sifat toxic lainnya.
Sudahlah, lebih baik dari sekarang "taubat" untuk wawas diri menjadi leader yang green flag, leader disukai dan dipercaya oleh anggota team work karena good leader.
4. Leader terlalu memberi beban kerja yang terlalu berlebihan atau kelewat batas.
Terkadang leader kerap memberi beban kerja yang terlalu berlebihan atau kelewatan, termasuk tugas tambahan di luar job desc yang begitu sering kepada anggota team work.
Benar sih, tambahan tugas di luar job desc dapat membina dan meningkatkan mutu dan kualitas anggota team work, namun demikian jangan juga terlalu sering dibebankan kepada anggota team work.
Kalau dalam rangka membina anggota team work tentu boleh, tapi yang sebatas normalnya saja, sehingga tidak semakin memperberat beban kerja anggota team work.
5. Leader terlalu kaku dan kolot dalam menerapkan kebijakan.