Saya pernah melihat tetangga sebelah rumah saya membakar sampah, asap pembakaran dari berbagai jenis sampah ini bikin polusi udara dan menyengat, serta menyebar kemana-mana.
Asap yang tentunya berbahaya bagi kesehatan ini pun terhirup oleh saya dan keluarga seisi rumah serta para tetangga sekitar lainnya.
Pada waktu berikutnya, eh giliran tetangga depan rumah melakukan juga hal yang sama. Berikutnya lagi tetangga ujung komplek juga melakukan hal yang sama.
Ah, sudah sebegitu tidak pedulikah mereka ini pada kelestarian dan kesehatan lingkungan?Â
Apakah sudah sebegitu membudayanya kebiasaan buruk yang dilakukan tersebut?
Tidak tahukah mereka bahwa memusnahkan sampah dengan cara membakarnya adalah menjadi ancaman bagi kesehatan dan kelestarian lingkungan?
Yang jelas kalau saya yang menegur langsung terkait tingkah polah para tetangga yang memusnahkan sampah dengan cara dibakar ini, pastilah akan terjadi konflik, masalah bukannya selesai, eh malah hubungan kerukunan bisa terdampak.
Jadi saya memutuskan untuk bertandang ke rumah Bapak Ketua Rukun Tetangga (RT) terkait solusi dari permasalahan tersebut, inilah juga yang menjadi bagian dari aksi saya dalam rangka menentukan masa depan lingkungan sustainable. Termasuk juga bagian dari upaya saya dalam rangka mendukung energi untuk lingkungan hidup dan kemajuan Indonesia.
Setelah saya menyampaikan maksud kedatangan saya, Pak RT menyampaikan kepada saya bahwa kedepan akan digelar sosialisasi yang berkaitan dengan masa depan lingkungan yang sustainable. Termasuk terkait laporan saya tersebut. Soal adanya warga memusnahkan sampah dengan cara dibakar.
Selang beberapa hari kemudian ada pengumuman dari Pak RT langsung kepada seluruh warga melalui surat pemberitahuan resmi bahwa akan ada sosialisasi secara door to door yang akan dilaksanakan oleh para Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang berkaitan dengan kesehatan dan kelestarian lingkungan.