Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

5 Ciri Shallow Work dan Solusi Mengatasinya

2 Februari 2024   12:58 Diperbarui: 6 Februari 2024   07:54 956
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar shallow work | Dokumen foto via Freepik.com

Pernahkah Anda mengalami kondisi seperti berikut ini: ketika Anda sudah merasa melakukan banyak hal dalam bekerja, eh tapi hasilnya sedikit banget enggak sesuai waktu yang dihabiskan saat itu? Kalau iya, apakah Anda tahu apa penyebabnya?

Kalau merunut hal di atas tadi, maka dalam kondisi ini, tanpa disadari Anda sibuk bukan karena produktif tapi sibuk terdistraksi hal yang enggak penting oleh banyak hal di lingkup sekitar Anda.

Ya inilah yang namanya disebut Shallow Work, atau dimana Anda sering teralihkan oleh karena hal lain yang enggak penting banget dalam bekerja.

Ini memang kerap terjadi dalam dinamika kerja dimana kita sering kali dibanjiri notifikasi, email, telepon masuk, hingga chat seingga membuat kita terdistraksi dan mengganggu konsentrasi dalam bekerja. 

Kondisi demikian berakibat skill konsentrasi ataupun fokus dalam bekerja ini menjadi cukup langka lantaran mudah terdistraksi, sehingga jadilah kita dilanda sindrom shallow work yang cirinya adalah sebagai berikut:

1. Terdistraksi untuk multitasking saat bekerja

Banyak hal yang dikerjakan seperti, membuka notifikasi, membuka dan membalas chat, membuka dan membalas email, menjawab telpon sehingga fokus kerja terganggu. 

Belum lagi saat bekerja banyak membuka bermacam folder pekerjaan yang entah kenapa yang dikerjakan saat itu juga enggak beres-beres.

2. Tidak menghasilkan new value

Semestinya kerjaan selesai tepat waktu tapi kerjaan malah enggak tuntas sehingga bukannya menghasilkan nilai baru, melainkan mundur ke belakang karena yang dikerjakan enggak jelas akibat banyak distraksi.

Ilustrasi gambar shallow work | Dokumen foto via Freepik.com
Ilustrasi gambar shallow work | Dokumen foto via Freepik.com

3. Amat mudah gagal fokus

Gara-gara lebih serius konsentrasi membuka hujan notifikasi, chat, email, hingga telpon malah kerjaan gagal selesai sehingga jadi gampang banget gagal fokus pada produk kerja yang dikerjakan.

4. Kinerja tinggi tapi produktifitas rendah

Kelihatannya saja sih kayak iya-iyanya sedang sibuk kerja, padahal lagi sibuk multitasking dengan berbagai distraksi yang ada di sekitar.

5. Gampang banget putus asa saat terbentur tantangan

Ya, ciri berikutnya sudah terdistraksi berbagai multitasking enggak penting, eh ketika harus terbentur kendala dan tantangan pekerjaan malah jadi mudah putus asa bahkan kerjaan malah mentok enggak bisa lanjut.

Nah, itulah kiranya yang menjadi ciri-ciri bila seorang pekerja sedang dilanda shallow work. 

Lantas, apa saja yang kira-kira yang bisa menjadi solusinya?

Solusi pertama adalah, menerapkan deep work dan secara flow state. Melakukan deep work tak lain adalah untuk kerja secara mendalam--yaitu untuk monotasking--atau mengerjakan tugas kerja dengan konsentrasi tinggi.

Sementara Flow state adalah momen ketika kita sedang mengerjakan sesuatu tapi enggak kerasa kita sudah mengerjakannya dengan berjam-jam tapi dikerjakannya penuh konsentrasi sampai selesai.

Solusi kedua adalah, abaikan dahulu untuk beberapa waktu kedepan terkait berbagai hal yang mendistraksi kinerja dan produktivitas.

Solusi ketiga adalah, jadwalkan luang waktu tertentu untuk membuka berbagai notifikasi dan hal lain yang dianggap perlu diperdulikan, selama masih ada yang lebih penting tentang fokus kerja, maka abaikan saja .

Kenapa deep work ini penting?

Ketika kita penuh kedalaman dalam bekerja hingga flow state dan konsentrasi penuh, maka otak akan memperkuat koneksi antarneuron, sehingga produktivitas kerja jadi lebih kuat dan kerja jadi lebih cepat.

Jadi saat anda benar-benar flow state dalam deep work, maka di sinilah juga Anda telah memperoleh skill yang kekinian sudah cukup langka, yaitu skill fokus dan konsentrasi.

Demikian artikel singkat ini, semoga bermanfaat.

Sigit Eka Pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun