Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Diangkat Jadi Leader tapi Enggak Kompeten, Apa Penyebabnya?

1 Februari 2024   12:05 Diperbarui: 2 Februari 2024   07:52 977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar leader yang enggak kompeten | Dokumen foto via Freepik.com

Banyak kasus karyawan bawahan yang kerap komplain tentang bagaimana kepemimpinan leader-nya yang enggak kompeten dalam memimpin team work mereka.

Ada yang mengatakan kalau leader mereka suka menyalahkan tim, enggak adil, cara komunikasinya buruk, ketika memberi punishment enggak etis dan enggak manusiawi, enggak pernah ngasih reward, dan sebagainya.

Pada akhirnya leader enggak kompeten dan ditinggal oleh anggota team work karena enggak betah dengan kepemimpinannya tersebut.

Apa sebenarnya penyebab seorang leader yang semestinya dipercaya memimpin team work kok justru enggak kompeten? Kenapa di bawah kepemimpinannya team work malah jadi berantakan?

Pertama, leader diangkat berdasarkan "trah" atau "dinasti politik" ditambah pula tanpa di didik dengan matang bagaimana menjadi seorang leader.

Ini biasanya terjadi pada kantor atau perusahaan yang para user-nya adalah satu keluarga atau saling bertalian keluarga dan saudara.

Seperti misal, seorang CEO yang menempatkan keponakannya sebagai leader dalam team work, atau menjadikan anaknya menjadi pucuk pimpinan untuk menggantikannya.

Tentu perusahaan yang begini tidak akan mempertimbangkan unsur mutu dan kualitas, karena keluarga. Mau itu sosoknya kompeten atau tidak, memenuhi syarat sebagai leader atau tidak, eligibel atau tidak, maka tetap saja didudukan dalam jabatan sesuai keinginan pucuk pimpinan tertinggi dalam perusahaan atau kantor.

Inilah yang penulis maksudkan leader enggak kompeten yang diangkat berdasar trah atau dinasti politik yang tentu saja kurang pas diterapkan. Kecuali, bila talent kandidat leader tersebut benar-benar dididik dan disiapkan secara matang sesuai persyaratan leader, tentu kalau begini akan lain ceritanya.

Ilustrasi gambar leader yang enggak kompeten | Dokumen foto via Freepik.com
Ilustrasi gambar leader yang enggak kompeten | Dokumen foto via Freepik.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun