Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Debat Cawapres Kedua: Menyorot Gibran Tentang Adab dan Etika Debat yang Terabaikan

22 Januari 2024   12:10 Diperbarui: 22 Januari 2024   13:45 717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Debat sih debat tapi jangan juga melecehkan peserta debat lainnya, mau jadi yang terunggul boleh, mau jadi pemenang debat boleh, tapi jangan mengabaikan etika dan adab bagaimana menempatkan orang lain yang secara usia terpaut jauh diatasnya.

Ya, secara faktanya dapat kita lihat dengan mata telanjang bagaimana Gibran terlihat gimmick melecehkan dan merendahkan martabat Mahfud MD soal greenflation, begitu juga ketika mendebat Cak Imin, jelas banget soal LFP terlihat Gibran merendahkan martabat Cak imin.

Saya sampai mengelus dada melihat tingkah polah Gibran ini, beginikah adab dan etika calon pemimpin bangsa ini, beginikah anak muda memperlakukan orang tua.

Saya ya, punya banyak bawahan yang gap usianya senior jauh dari saya ketika dalam forum diskusi rapat saya enggak juga mentang-mentang atau songgong karena merupakan atasan mereka.

Ketika terjadi perdebatan dalam forum diskusi, saya tetap menghormati mereka karena secara usia  jauh lebih senoir meskipun mereka bawahan saya.

Meskipun forum rapat saya skalanya dipandang jauh dibanding debat Cawapres tapi saya tetap mengedepankan adab dan etika, tetap tahu diri bagaimana menghargai orang lain ketika terjadi perdebatan, dan sejatinya begitulah yang seharusnya.

Sangat disayangkan pada debat Cawapres kedua ada adab dan etika yang diabaikan oleh Gibran. Semoga saja kedepan hal ini dapat menjadi catatan introspeksi penting bagi Gibran agar kedepannya bisa lebih bijaksana dalam hal adab dan etika, terkait bagaimana menghargai dan menghormati orang lain yang usianya jauh lebih senior dari dirinya.

Semoga saja kedepan kita semua dapat memilih dengan bijaksana berdasar suara hati dan nurani terkait siapakah yang bakal jadi pemimpin NKRI yang kita cintai bersama ini.

Demikian artikel ini.

Sigit Eka Pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun