Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Cara yang Bisa Diterapkan dalam Mengatasi Post Holiday Blues Pasca Libur Panjang dan Cuti Tahunan

5 Januari 2024   13:41 Diperbarui: 13 Januari 2024   08:21 1385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar sedang liburan | Dokumen foto via Freepik.com

Kemudian saya pun jadi ingat bahwa saya sudah cuti ditambah libur panjang masa saya harus cari alasan untuk bolos nambah libur, kok enggak profesional banget, lagipula kantor pasti sudah membutuhkan saya, akhirnya saya bergegas bangun untuk segera beraktivitas kerja lagi.

Saya harus bertanggung jawab dan komitmen bahwa saya harus segera kembali bekerja, rasa mager segera saya buang, segera siap-siapa kerja, dan cus berangkat deh saya kerja.

Ilustrasi gambar kena sindrom Post Holiday Blues | Dokumen foto via Freepik.com
Ilustrasi gambar kena sindrom Post Holiday Blues | Dokumen foto via Freepik.com

Ya, Post holiday blues atau sindrom pasca liburan merupakan kondisi mental yang ditandai dengan perasaan sedih, murung, lelah, dan tidak bersemangat setelah liburan berakhir.

Sepertinya apa yang saya alami tadi, memang bisa melanda siapa saja, dan memang kalau enggak di atasi malah semakin membuat kita kena mental dan berdampak pada kesehatan mental. Maksudnya liburan mau healing atau refreshing, eh malah mental yang jadi kena karena terdampak post holiday blues. 

Oleh karenanya agar post holiday blues ini tidak melanda, maka ada beberapa hal yang mesti dilakukan, yaitu;

Pertama, meneguhkan prinsip profesionalitas dan tanggung jawab diri dalam mengemban tugas pokok. 

Ya, seperti halnya saya tadi, karena saya ingat saya memiliki tanggung jawab pekerjaan yang saya emban, maka saya enggak bisa mengakomodir keinginan saya untuk post holiday blues.

Saya segera bangkit dari tempat tidur, keinginan mager saya tolak, dan saya segera bergerak untuk siap-siap bekerja dan melakukan aktivitas-aktivitas lainnya.

Kedua, meneguhkan komitmen kerja.

Ya, maksudnya komitmen di sini kerja adalah bagaimana meneguhkan rasa dan sikap keterikatan yang kuat terhadap organisasi atau perusahaan tempat kita bekerja, baik pada aspek nilai-nilai perusahaan, lingkungan maupun timbal balik yang diberikan oleh organisasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun