"Loh, kok ngerjain produk kerja kok disambi-sambi gitu, kerjain dulu yang lebih prioritas, jangan disambi begitu, kamu harus fokus mengerjakan kerjaanmu. Kalau kayak gitu terus, kamu gak akan bisa menyelesaikan kerjaanmu."
"Baik pak."
Kira-kira begitulah kronologis situasi yang terjadi terhadap bawahan saya ini, saya pun memberikan dia solusi sekaligus teguran namun berupa bimbingan dan edukasi agar dia bisa lebih baik lagi bagi kedepannya.
Ya, apa sebenarnya yang menyebabkan salah satu staf bawahan saya menghadapi problem yang saya jelaskan sebelumnya.
Penyebab yang pertama adalah, karena terdistraksi oleh beberapa aktivitas yang diterapkan secara multitasking, belum tuntas kerjaan yang satu tapi sudah mengerjakan yang lainnya.
Seperti halnya bawahan saya tadi, ketika saya cek komputer kerjanya ternyata beberapa page window dia buka, ada beberapa file produk pekerjaan dia buka, termasuk ada page Medsos, page email, dan page WA.
Nah, bagaimana bisa fokus menuntaskan kerja kalau begini kan, pantas saja bawahan saya tadi sudah kerja seharian malah enggak bisa menuntaskan produk kerjanya, ya karena terdistrak multitaskingnya sendiri.
Penyebab yang kedua adalah, terjadi exhausted, tahu produk kerja-produk kerja apa yang mau dikerjakan tapi bingung sendiri mau memulainya darimana atau kesulitan mau mengerjakan yang mana.
Seperti halnya tadi yang terjadi kepada bawahan saya, dia sampai membuka beberapa file produk kerjanya dan dikerjakanya sambil di sambi atau multitasking.
Penyebab yang ketiga, karena overwhelmed, banyak kerjaan yang menumpuk karena produk pekerjaan tidak dimanajerial dengan baik, atau tidak ditata kelola yang mana harus prioritas dan yang mana bisa nanti-nanti saja dikerjakan.