Leader yang red flag itu yang seperti apa sih sebenarnya? Apa dampaknya bila ada leader seperti ini di kantor?
Ya, leader seperti ini adalah leader yang enggak membuat nyaman para bawahan dengan kepemimpinannya, leader yang membuat karier para bawahan tidak berkembang dengan bagus.
Sehingga leader yang red flag kalau enggak pernah mau instrospeksi dan evaluasi, maka makin dapat dipastikan kedepan akan ditinggalkan para bawahannya dan akan semakin tertinggal dengan dinamika aktual pola kepemimpinan.
Pada umumnya, penyebab kenapa terjadi tipikal leader yang red flag ini adalah karena seringkali sudah merasa berada pada posisi "penguasa" yang punya "relasi kuasa", sehingga pada akhirnya bertindak jadi leader yang bossy banget.
Terus juga, sudah jadi leader yang bossy banget begitu tambah pula tidak cermat dalam menerapkan top managing bagi teamwork sehingga jadi lebih banyak di-dislike oleh para bawahannya.
Padahal, dinamika aktual kepemimpinan kekinian sangatlah membutuhkan tipikal atasan yang good leader atau dengan kata lain leader yang green flag, bukannya leader yang bossy banget dan menjadi red flag dalam memimpin.
Atasan yang good leader atau kalau boleh diistilahkan sebagai leader yang green flag ini adalah leader yang dalam penerapan sistem membina karier adalah 80 persennya lebih mengutamakan karier para bawahannya, barulah 20 persennya memikirkan kariernya sendiri.
Namun pada praktiknya di lapangan yang berlaku adalah sebaliknya, hal ini dikarenakan tipikal atasan adalah bossy banget tadi, dan pada akhirnya tercetuslah leader yang red flag, karena lebih memihak ego dan idealismenya sendiri demi kepentingan yang diusungnya.
Jadi leader itu sejatinya harus memimpin dengan hati dan tahu nurani, tahu memanusiawikan para bawahan, selalu tampil bertanggung jawab dengan memosisikan dirinya sebagai pijakan dan panutan bagi para bawahannya supaya kariernya dapat berkembang lebih baik.
Bukannya bertindak sebaliknya, dengan lebih mementingkan kariernya sendiri, bahkan parahnya adalah, malah menginjak karier bawahannya sebagai pijakannya sendiri demi kesuksesan kariernya sendiri.Â