Leader juga jangan terlalu otokratif, ingin selalu merasa paling benar, paling pintar, apa-apa pokoknya harus dituruti, dan enggak bisa didebat hingga anti kritik.
Sebaiknya menerima dengan elegan, dengan sesekali harus memberi pengakuan bahwa secara fakta bawahan memang benar dan memang ahli dibidangnya. Enggak ada salahnya kok kalau leader bertindak seperti ini. Justru ini malah menunjukan kapasitas leader yang kredibel.
Selain itu, leader haruslah mampu menguasai "medan tempurnya", sehingga tahu apa yang jadi kendala dan kesulitan para bawahannya di lapangan. Jangan tahunya hanya terima beres saja, duduk ongkang-ongkang kaki saja karena mentang-mentang sudah jadi leader jadi tidak mau tahu kepada para bawahannya.
Karena memang enggak sedikit leader tahunya hanya "3 D", (datang, duduk, diam) tahunya minta beres. Tentu saja leader yang begini ini tidaklah elok, bijak dan tidak kompeten dalam memimpin para bawahannya.
Sederhananya seperti ini misalnya, kalau ada bawahan yang terbentur kendala seperti perlu bantuan untuk presentasi produk kepada klien misalnya, maka dalam hal ini leader-nya harus care dan harus bertanggung jawab untuk mau terjun langsung membantu presentasi tersebut.
Dengan begitu leader pun dapat tambahan wawasan, bahkan jam terbang juga semakin bertambah serta jadi bermanfaat buat kepemimpinan bagi kedepannya. Bawahan juga jadi percaya diri dan merasa diayomi oleh leader-nya, karena leader-nya ternyata patut jadi panutannya.
Begitulah kira-kiranya salah satu gambaran contoh sederhana terkait bagaimana leader itu harus mampu menguasai "medan tempur" dan mau tahu kepada para bawahannya.
Jangan jadi leader yang tidak mau tahu "medan tempurnya", anggotanya justru ditekan dan dikatakan tidak becus. Padahal anggotanya perlu, dukungan, dorongan, dan motivasi dari leadernya, tapi yang didapatnya malah sebaliknya.
Gimana bawahan bisa menganggap leadernya, iya kan. Gimana teamwork bisa solid kalau leader-nya tidak andal dan tidak qualified, bahkan tidak menguasai "medan tempur". Amatlah jelas kalau begini bagaimana mutu dan kualitas leader itu sampai di mana.
Kenapa sih leader itu harus mampu menguasai "medan tempurnya"?
Leader wajib menguasai "medan tempurnya" karena leader itu jadi tumpuan kepercayaan bawahan dalam teamwork.