Kenapa kaderisasi dalam organisasi menjadi penting?
Ya, seperti yang saya jelaskan sebelumnya, sungguh betapa merepotkannya ketika kerjaan harus sudah selesai tapi yang bisa mengerjakan sedang sakit.
Masa sih kantor harus tetap memaksakan si karyawan bekerja dengan kondisi sakit begitu untuk menuntaskan produk kerjanya, enggak mungkin, kan. Dalam hal ini solusinya ya kaderisasi. Mencari bibit regenerasi sebagai back up karyawan tersebut.
Jadi, harus ada karyawan atau bibit regenerasi yang memang disiapkan untuk menjadi back up bagi karyawan yang menduduki posisi-posisi vital atau krusial tertentu dalam organisasi.
Sehingga bila terjadi situasi genting yang sudah saya jelaskan tadi, maka kantor tidak akan kerepotan karena ada karyawan yang bisa meng-handle atau ada back up. Selain itu pula sisi positif lainnya adalah dapat memberikan kesejahteraan moril.
Karena apa, sepengetahuan saya, karyawan yang irreplaceable tersebut di kantor saya sangatlah tidak gampang mendapat cuti. Apalagi izin. Dirinya kalau mau cuti itu adalah bila dalam kondisi yang benar-benar longgar dalam bidang kerjanya. Padahal cuti itu adalah hak karyawan.Â
Intinya, bila dalam organisasi terdapat posisi yang strategis atau dengan kata lain vital diduduki karyawan, maka karyawan tersebut perlu disiapkan back up-nya, meskipun si back up ini punya tugas pokoknya sendiri dalam organisasi.
Lagipula, ini juga menjadi nilai tambah bagi karyawan yang diposisikan sebagai back up tersebut. Karena wawasannya bertambah dan mutu serta kualitasnya plus-plus.
Atasan ataupun pihak manajemen harus cermat dalam memanajerial tata kelola jabatan dalam organisasi. Tidak hanya sebatas pada posisi jabatan vital tertentu saja dilakukan sistem kaderisasi.Â
Namun sebagai bagian yang tesistem dalam tata kelola organisasi, maka kaderisasi dalam berbagai bidang pekerjaan tetaplah penting untuk diterapkan sebagai regenerasi bagi masa depan kantor.