Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Sedemikian Pentingkah Ketentraman Batin Bagi Pekerja?

30 November 2023   13:14 Diperbarui: 1 Desember 2023   14:45 856
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ketenangan di tempat kerja | shutterstock

Lingkungan kerja di kantor situasinya toxic? Tidak menyenangkan? Membuat batin tertekan? Membuat mental tertekan dan sakit?

Lantas apa dampaknya bila yang terjadi adalah seperti di atas?

Kemudian, sepenting apa sih ketentraman batin bagi pekerja? Sepenting apa dampaknya bagi kesehatan mental pekerja? Sedemikian pentingkah keduanya?

Ya, lingkungan kerja yang situasinya toxic tentu akan sangat berdampak buruk bagi kesehatan mental pekerja dan tentu saja akan berdampak pula pada ketentraman batin para pekerja.

Bagaimana bisa bekerja dengan baik kalau lingkungannya toxic dan menyakitkan batin, bagaimana bisa tentram bekerja kalau situasinya tidak kondusif. Tentu yang terjadi adalah karyawan akan semakin menurun kinerjanya termasuk mutu dan kualitas hasil kerjanya, karena batinya tertekan dan mentalnya kena tekanan lingkungan kerja yang toxic.

Kalau sudah enggak tentram begini dalam bekerja ya pasti akan bikin sakit mental, para pekerja bisa kena kejiwaannya. Disinilah juga yang membuat sebagian besar pekerja akhirnya memutuskan resign karena merasa "terancam jiwanya". Daripada terus terluka batin dan semakin "sakit jiwa" maka resign adalah keputusan terbaik. Lebih baik cari tempat lain yang lingkungan kerjanya sehat.

Ilustrasi gambar lingkungan kerja yang tentram dan kondusif | Dokumen Foto Via Freepik.com
Ilustrasi gambar lingkungan kerja yang tentram dan kondusif | Dokumen Foto Via Freepik.com

Enggak salah bukan, kalau para pekerja lebih memilih resign daripada semakin kena mental dan kejiwaannya, karena kesehatan mental lebih penting. Sebab kesehatan mental itu berdampak pula pada kualitas kehidupan seseorang dalam keseharian, kesehatan mental berdampak pada kulitas ketentraman batin dan pikiran.

Kerja dengan batin yang tentram karena lingkungan kerjannya kondusif dan sehat, tentu akan membuat pekerja merasa flow state dengan tugas pokok yang diamanahkan. Tentu beda hasil bila pekerja dengan batin yang terluka dan tidak tentram karena pengaruh lingkungan kerja yang toxic.

Jadi, sampai di sini, pertanyaan terkait sedemikian pentingkah ketentraman batin bagi pekerja sudah terjawab. Ketentraman batin pekerja dalam mengemban tugas pokoknya sangat penting bagi kesehatan mental, mutu dan kualitas hasil kerja, serta kinerja.

Batin pekerja yang terluka karena hal-hal yang tidak menentramkan pekerja dalam bekerja, pastinya akah sangat mempengaruhi mental, mutu dan kualitas hasil kerja serta kinerja.

Lantas, bagaimana mewujudkan ketentraman batin bagi pekerja tersebut? 

Ilustrasi gambar lingkungan kerja yang tentram dan kondusif | Dokumen Foto Via Freepik.com
Ilustrasi gambar lingkungan kerja yang tentram dan kondusif | Dokumen Foto Via Freepik.com

Pimpinan sangat bertanggung jawab atas mutu dan kualitas ketentraman batin pekerjanya termasuk kesehatan mental pekerja. Pimpinan harus bisa menciptakan kultur kerja hingga kondisi lingkungan kerja yang sehat.

Bagaimana caranya?

Oleh karenanya, pimpinan harus cermat dalam mengamati situasi dan kondisi yang terjadi di kantor. Seperti misal, ketika mengetahui ternyata lingkungan kantornya tidak kondusif alias toxic maka disinilah pimpinan memiliki andil untuk menetralisirnya dan menyehatkannya serta jangan malah menambah ruwet suasana.

Sering terjadi adalah sudah suasana lingkungan sedang toxic eh pimpinan malah nambah-nambahin tekanan batin. Siapa yang betah kalau kerja tapi malah begini, kan. Iya enggak. Bahkan tidak dimungkiri juga justru pimpinanlah yang kerap bikin luka batin pekerja karena kepemimpinannya yang toxic. 

Nah, disinilah pimpinan harus bisa korektif dan evaluatif, disinilah mutu dan kualitas kepemimpinan diuji, kalau memang lingkungan kantor sedang toxic maka pimpinan harus bertindak tepat sasaran untuk menyehatkannya. 

Nah, kalau pimpinannya yang malah membuat tidak tentram bagaimana?

Yah, inilah yang dilematis, karena ketika pimpinan malah jadi pelaku yang tidak menentramkan lingkungan kantor itu sangat sulit menyadari kalau dia toxic apalagi diingatkan kalau dirinya toxic. Sehingga pimpinan beginilah yang sering ditinggal oleh pekerja karena kepemimpinannya yang toxic. 

Tapi mudahan, dengan penjabaran saya tentang betapa pentingnya ketenraman batin dan kesehatan mental pekerja dalam artikel ini, setidaknya bisa menjadi tambahan wawasan kita bersama dalam memimpin kedepan. Sehingga mencegah kita menjadi toxic dalam memimpin anggota dan tentunya menjadi tambahan wawasan bagi siapapun yang kedepan jadi pemimpin di kantornya.

Jadi sedemikian pentingkah ketentraman batin bagi pekerja? Ya, sangat penting bagi mutu dan kualitas kinerja dan hasil kerja para pekerja, maka dari itu, agar organisasi berlingkungan sehat, unsur pimpinan harus mencamkannya.

Nah, inilah yang bisa saya bagikan terkait sedemikian pentingkah ketentraman batin pekerja dalam bekerja. Semoga bisa nenjadi manfaat bagi bersama.

Sigit Eka Pribadi.

Artikel ke 182 tahun 2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun