Lingkungan kerja di kantor situasinya toxic? Tidak menyenangkan? Membuat batin tertekan? Membuat mental tertekan dan sakit?
Lantas apa dampaknya bila yang terjadi adalah seperti di atas?
Kemudian, sepenting apa sih ketentraman batin bagi pekerja? Sepenting apa dampaknya bagi kesehatan mental pekerja? Sedemikian pentingkah keduanya?
Ya, lingkungan kerja yang situasinya toxic tentu akan sangat berdampak buruk bagi kesehatan mental pekerja dan tentu saja akan berdampak pula pada ketentraman batin para pekerja.
Bagaimana bisa bekerja dengan baik kalau lingkungannya toxic dan menyakitkan batin, bagaimana bisa tentram bekerja kalau situasinya tidak kondusif. Tentu yang terjadi adalah karyawan akan semakin menurun kinerjanya termasuk mutu dan kualitas hasil kerjanya, karena batinya tertekan dan mentalnya kena tekanan lingkungan kerja yang toxic.
Kalau sudah enggak tentram begini dalam bekerja ya pasti akan bikin sakit mental, para pekerja bisa kena kejiwaannya. Disinilah juga yang membuat sebagian besar pekerja akhirnya memutuskan resign karena merasa "terancam jiwanya". Daripada terus terluka batin dan semakin "sakit jiwa" maka resign adalah keputusan terbaik. Lebih baik cari tempat lain yang lingkungan kerjanya sehat.
Enggak salah bukan, kalau para pekerja lebih memilih resign daripada semakin kena mental dan kejiwaannya, karena kesehatan mental lebih penting. Sebab kesehatan mental itu berdampak pula pada kualitas kehidupan seseorang dalam keseharian, kesehatan mental berdampak pada kulitas ketentraman batin dan pikiran.
Kerja dengan batin yang tentram karena lingkungan kerjannya kondusif dan sehat, tentu akan membuat pekerja merasa flow state dengan tugas pokok yang diamanahkan. Tentu beda hasil bila pekerja dengan batin yang terluka dan tidak tentram karena pengaruh lingkungan kerja yang toxic.
Jadi, sampai di sini, pertanyaan terkait sedemikian pentingkah ketentraman batin bagi pekerja sudah terjawab. Ketentraman batin pekerja dalam mengemban tugas pokoknya sangat penting bagi kesehatan mental, mutu dan kualitas hasil kerja, serta kinerja.