Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Berbagi Pengalaman Jadi ASN di Lingkungan TNI

19 November 2023   15:01 Diperbarui: 21 November 2023   12:35 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saat Menerima Penghargaan dari Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurahman (Tahun 2022) | Dokumentasi pribadi

ASN bekerja di Lingkungan TNI? Apakah kariernya dapat berkembang? Apakah tidak kalah atau di dominasi oleh personel Militer? Bagaimana perlakuannya di lingkungan TNI? Bagaiman kesejahteraannya? Bagaimana kesempatan untuk memperoleh pendidikan dan pelatihan?

Apakah seminor pikiran banyak orang dan banyak pihak bahwa ASN di lingkungan TNI itu lingkungannya keras karena bersinggungan dengan militer?

Yang jelas berdasar Perpang TNI No/45/VII/2008 tanggal 21 Juli 2008 terdapat pernyataan, bahwa ASN/PNS di Lingkungan TNI adalah komplemen yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari personel TNI atau dalam artian antara PNS dan Militer memiliki kedudukan yang sama atau kesetaraan.

Kemudian untuk menjawab apa yang sebelumnya saya sampaikan tadi, maka akan saya tuangkan berdasarkan pengalaman saya yang hampir 20 tahun ini bekerja di lingkungan TNI khususnya di TNI Angkatan Darat.

Memang sih awalnya saya tidak berminat jadi ASN TNI, bahkan tahu pun tidak, saya tahunya ketika ayah saya menawarkan saya untuk mendaftar seleksi ASN di TNI. Tentu saya awalnya menolak. Tapi ketika sudah saya survei kurang lebihnya bagaimana sih ASN TNI itu akhirnya minat dan niat saya tumbuh, akhirnya saya pun ikut seleksi

Alhamdulillah saya lulus, terhitung mulai tanggal 1 Desember 2003 saya menerima Surat Keputusan CPNS di lingkungan TNI Angkatan Darat dengan Pangkat Penata Muda III/a dari jalur S1. 

Penempatan awal adalah di satuan kerja Ajendam VI/Mlw. Karena masih CPNS, penghasilan yang diterima waktu itu adalah 75% yaitu dikisaran Rp680.000.

Lantas apa setelahnya saya jadi CPNS?

Ternyata untuk menyandang status PNS saya harus menempuh pendidikan dan pelatihan sebagai bekal nantinya saya berdinas di lingkungan TNI. Ada dua pendidikan yang harus saya jalani yaitu Diklat Prajabatan dan Diklatsarmil.

Inilah jenjang pembinaan pertama karier ASN TNI. Dalam Diklat Prajabatan saya dan rekan-rekan lainnya dibekali berbagai ilmu pengetahuan tentang seluk beluk bekerja sebagai ASN. Agak berbeda adalah ketika saya menjalani Diklatsarmil. 

Ternyata saat Diklatsarmil saya harus menjalani pendidikan semi militer di sinilah saya juga memiliki pengalaman memanggul senjata, diajarkan cara berperang, dan pengetahuan militer lainnya.

Setelah dua diklat yang sangat berharga dan penting sebagai bekal saya bekerja di lingkungan TNI ini lulus saya jalani, saya kembali kesatuan, dan tibalah akhirnya saya mendapatkan SK PNS. Penghasilan yang diterima saat itu sudah 100% yaitu dikisaran Rp950.000.

Saat sedang menjalani Diklatpim TK-IV (sekarang PKP) di Pusdikajen tahun 2010 | Dokumentasi pribadi
Saat sedang menjalani Diklatpim TK-IV (sekarang PKP) di Pusdikajen tahun 2010 | Dokumentasi pribadi

Nah, jenjang karier berikutnya, adalah bagaimana untuk menduduki jabatan-jabatan struktural unsur leader, seperti Perwira Urusan, Kepala Urusan, Kepala Seksi, dan jabatan leader lainnya atau kalau di TNI itu pengklasifikasiannya adalah jabatan Golongan VIII (Letda-Lettu/PNS Gol III/A-III/B), Jabatan Golongan VII (Kapten/PNS Golongan III/C), Jabatan Golongan VI(Mayor-Letkol/PNS Golongan III/D-IV/A), Jabatan Golongan V (Kolonel/PNS Golongan IV/B-IV/C), Jabatan Golongan IV(Brigjen-Mayjen/PNS Golongan IV-D), Jabatan Golongan III(Mayjen-Jenderal/PNS Golongan IV/E).

Untuk memenuhi syarat eligible pada jenjang awal maka saya harus menempuh Diklatpim. Untuk jenjang awal yaitu adalah Diklatpim Tk. IV atau kalau di militer adalah setara dengan Diklapa I. Pangkat saya saat itu adalah Penata Muda Tk I-III/B atau setara dengan Letnan Satu.

Alhamdulillahnya, dengan penilaian kinerja saya secara keseluruhan akhirnya saya mendapat kesempatan untuk seleksi Diklatpim Tk. IV ini dan Alhamdulillahnya lagi, saya lulus dan berhak menempuhnya.

Dalam Diklatpim inilah saya diajarkan banyak pengetahuan tentang kepemimpinan, seperti bagaimana menjadi pemimpin, termasuk bagaimana saya diajarkan bertindak sebagai seorang perwira. Pokoknya sangat berharga banget.

Lulus dari diklat ini, saya diusulkan jabatan Perwira Urusan dan akhirnya sekarang ini Pangkat Penata Tk. I-III/D atau setara Mayor dengan jabatan sebagai Kepala Urusan yang memiliki bawahan beberapa personel Militer bintara dan tamtama dan personel ASN Golongan II dan Golongan I.

Lantas juga bagaimana pada ASN Golongan I dan Golongan II?

Nah, untuk ASN Golongan I harus bisa sampai naik pangkat golongan II/C atau II/D. Setelahnya untuk bisa ke Golongan III/A ada dua cara untuk eligible yaitu punya ijazah S-1 dan Lulus Ujian Dinas. 

Begitu halnya juga ASN yang masuknya dari Golongan II, harus punya Ijazah S-1 dan Lulus Ujian Dinas. Baru setelahnya secara keseluruhan bisa mengikuti perkembangan karier yang tadi saya uraikan.

Lantas apalagi jenjang karier saya berikutnya?

Ya, jenjang karier berikutnya adalah menduduki jabatan Kepala Seksi, untuk eligible mendudukinya disyaratkan harus berpangkat III/D-IV/B pernah menduduki jabatan Kepala Urusan serta memiliki Ijazah PKA atau Diklatpim Tk. III kalau di Militer setara Diklapa II untuk bisa ikut seleksinya harus memenuhi syarat wajib, yaitu punya dua kompetensi Diklat spesialisasi dan ijazah Diklatpim Tk. IV.

Inilah juga target saya ke depan. Tidak mudah memang, karena tidak dimungkiri persaingan sangat ketat. Karena pastinya selain bersaing dengan sesama rekan ASN, saya juga harus bersaing dengan rekan Militer. 

Saya sudah punya ijazah Diklatpim Tk. IV. Jadi sebagai langkah awal untuk untuk memenuhi syarat wajibnya saya pada tahun 2016 menempuh Dikpajurnalistik. Diklat spesialiasi perwira yang mengajarkan wawasan dan pengetahuan tentang literasi dan jurnalistik. Dalam diklat inilah juga saya lahir di Kompasiana punya akun Kompasiana dan menulis sampai sekarang ini.

Saat menempuh Dikpajurnalistik tahun 2016 di Pusdikpengmilum Cimahi | Dokumentasi pribadi
Saat menempuh Dikpajurnalistik tahun 2016 di Pusdikpengmilum Cimahi | Dokumentasi pribadi

Berikutnya pada tahun 2022, saya menempuh Dikpaminu. Diklat spesialisasi yang mengajarkan saya berbagai wawasan dan pengetahuan tentang keadministrasian. 

Yang jelas untuk diklat-diklat ini ada banyak, tinggal dipilih saja sesuai minat masing-masing, terserah mau ikut yang mana. Terpenting memenuhi syarat-syarat dan ketentuan untuk menempuhnya.

Lantas apa berikutnya?

Setelahnya saya sudah memenuhi syarat untuk ikut seleksi PKA atau Diklatpim Tk. III dalam rangka menduduki jabatan Kasi. Alhamdulillah, meskipun persaingan begitu ketat. Saya akhirnya lulus seleksi dan berhak menempuh diklat tahun 2024 mendatang.

Saat menempuh Dikpaminu tahun 2022 di Pusdikajen Lembang | Dokumentasi pribadi
Saat menempuh Dikpaminu tahun 2022 di Pusdikajen Lembang | Dokumentasi pribadi

Lantas apalagi berikutnya?

Ya, berikutnya adalah jenjang karier Jabatan Golongan V (Kolonel/PNS Golongan IV/B-IV/C), Jabatan Golongan IV (Brigjen-Mayjen/PNS Golongan IV-D), Jabatan Golongan III (Mayjen-Jenderal/PNS Golongan IV/E).

Bisakah saya sampai ke top level itu?

Yah, yang penting dijalani saja kan. Mentok-mentoknya di mana ya sudah dijalani saja toh. Terpenting tetap mengukur kemampuan diri dan tahu diri. Kalau rezeki enggak akan ke mana bukan.

Berkarier sebagai ASN di Lingkungan TNI | Dokumentasi pribadi
Berkarier sebagai ASN di Lingkungan TNI | Dokumentasi pribadi

Wasana kata.

ASN bekerja di lingkungan TNI kariernya dapat berkembang seluas-luasnya asalkan eligible dengan syarat yang ditentukan dalam jabatan dan dapat didudukkan pada jabatan baik itu di pusat maupun didaerah sesuai kebutuhan jabatan.

Tidak ada dominasi oleh personel militer karena ASN di lingkungan TNI adalah disetarakan dengan TNI, kesempatan untuk memperoleh pendidikan dan pelatihan terbuka seluas-luasnya yang tentunya semuanya ke depan akan berdampak pada meningkatnya kesejahteraan.

Terakhir sebagai tambahan, ASN TNI dilingkup TNI tentu aturannya haruslah tetap loyal dan berkiblat pada aturan TNI, meskipun ada aturan secara umumnya dalam UU ASN tapi tetap harus loyal pada doktrin dan aturan TNI. Jadi kehidupannya dalam ekosistem lingkungan TNI, maka ASN TNI harus menyesuaikan diri.

Bagaimana, berminatkah Anda mendaftar jadi ASN TNI? 

Demikian sharing pengalaman ini, semoga bermanfaat bagi bersama.

Sigit Eka Pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun