3. Jangan menerapkan multitasking yang enggak penting.
Ya, kerja nyambi main HP. Kerja nyambi scroll Medsos. Kerja nyambi main game, nyambi ngerumpi, dan nyambi lainya. Tiba ditanya kerjaan dan ternyata deadlinenya mepet. Eh baru kendadapan dan cari alasan pembenaran.
Inilah multitasking yang enggak penting dan tidak dipungkiri ini kerap berlaku di kantor. Memang sih enggak ada larangan keras untuk kita nyambi seperti di atas. Tapi mbok ya jangan kebangetan juga. Boleh sih. Tapi ya yang wajar saja dan tetap prioritas pada pekerjaan.
4. Waktu jeda istirahat yang disiplin alias jangan dipanjang-panjangin serta jangan suka ngilang-ngilang.
Waktu jeda istirahat kerja umumnya itu satu jam. Tapi ada juga yang main watak dengan sengaja ngaret. Ada yang istirahatnya sampai satu setengah jam lebih. Padahalkan bisa diefektifkan untuk menuntaskan pekerjaan.
Yang lebih parah lagi adalah, adanya perilaku "ngilang-ngilang" di kantor. Bahkan sampai "kucing-kucingan" supaya bisa "ngilang". Ketika dicari orangnya sering enggak ada. Alasannya izin tetek bengek.Â
Inilah yang menyebabkan produk pekerjaan itu jadi sering terbengkalai. Kerjaan diselesaikan mepet tenggat waktu. Tiba waktu deadline baru ngebut dikerjakan.
Oleh karenanya disiplin waktu istirahat untuk kembali bekerja tepat waktu ini jangan diabaikan. Apalagi berperilaku main watak "ngilang-ngilang", karena pastinya akan membuat enggak bagus kinerja.
5. Fokus dan konsisten.
Terakhir adalah fokus dan konsisten. Konsentrasi dalam mengerjakan produk kerja. Silent HP. Flow state produk kerja. Konsisten mengecek daftar produk pekerjaan dan tenggat waktunya.
Niscaya kalau diterapkan. Kinerja, mutu, dan kualitas hasil pekerjaan akan optimal. Termasuk tidak adanya pekerjaan yang terbengkalai.