Nah, yang jadi soal adalah bila sampai apa yang jadi pilihan politik tersebut menimbulkan perpecahan dan perselisihan. Bahkan sampai ada yang sangat fanatik luar biasa mendukung pilihannya sampai-sampai yang tidak sejalan dengannya adalah musuhnya.
Inilah yang tidak boleh terjadi, karena teamwork bisa pecah, kinerja bisa terdampak, dan iklim ekosistem kantor jadi tidak kondusif.Â
Inilah juga yang namanya polarisasi politik di kantor dan bila dibiarkan pasti akan sangat berpengaruh pada masa depan suatu kantor.
Tentu kita semua tahu bagaimana 10 tahun kita terpolarisasi. Bagaimana polarisasi antaran "cebong dan kadrun" terjadi di lingkup kantor.Â
Pastinya sangat terasa banget bagaimana polarisasi tersebut bukan. Sehingga diharapkan polarisasi politik ini janganlah sampai terjadi lagi.
Lantas, bagaimana baiknya agar terkait pilihan politik ini tidak membuat polarisasi di kantor?
Ya, seperti yang juga penulis jelaskan, bahwa suasana beda pilihan politik ini juga terjadi di kantor penulis tapi kantor penulis dapat mencegah polarisasi. Sehingga berkaitan dengan itu jugalah, ada beberapa yang bisa penulis sarankan diantaranya yaitu;
Pertama, User perusahaan atau unsur pimpinan kantor harus turun tangan sebagai penetralisir.
Peran yang teramat penting dalam mencegah polarisasi politik ini ada pada user atau unsur pimpinan kantor.
Bila unsur pimpinan mulai mencium gelagat polarisasi di kantornya, maka pimpinan harus bisa menetralisirnya.