Menerima kenyataan dan mengakui secara bijak, bahwa teman kerja satu tim kita sudah jadi atasan kita memang tidaklah gampang, tapi tentunya kita harus menyadari dengan bijak apa yang jadi kenyataan ini.
Nah, berkaitan dengan itu, agar dapat selalu menjaga hubungan baik dengan teman kita tersebut dan menerimanya sebagai atasan kita tanpa mengorbankan perasaan.
Maka ada beberapa hal yang setidaknya bisa penulis sarankan terkait apa yang penulis paparkan ini, seperti di antaranya yaitu;
Pertama. Mengambil sikap menerima dan menyadari realita, bahwa situasi telah berbeda, tidak lagi seperti sebelumnya.
Meski kita berteman dan rekan satu tim, tapi dengan perubahan status teman kita jadi atasan kita, maka interaksi yang kita bangun harus kita ubah. Ini karena situasi sudah berubah dan berbeda.
Sebab, meski masih dalam satu tim, tapi karena teman kita sudah jadi atasan kita, maka dirinya pasti akan membuat boundaries atau batasan. Hal ini tentunya sebagai bentuk objektifitas atau tidak berpihak ketika dirinya memberi feedback.
Oleh karenanya, meski kita masih satu circle sebagai teman, tapi kita harus tahu diri dan tahu menempatkan diri serta menyadari situasinya sudah berbeda.
Harus menyadari bahwa teman kita telah jadi atasan kita. Sehingga jadi tahu, bagaimana memperlakukannya sebagai atasan dan tahu berperilaku dimana sebagai teman.
Kedua. Memberi support dan kepercayaan yang profesional.
Ya, maksudnya disini, selama kita berteman dalam teamwork, tentu setidaknya kita tahu bagaimana karakternya, kebiasaannya, maupun style-nya. Jadi kita pun tahu apa-apa yang kira-kira jadi kekurangannya.