Yang jelas, dinamika kerja itu tidak akan lepas dari mental challenge, bila mental yang dimiliki mudah terdampak baperan hingga kena mental, ini artinya tidak memiliki power bertahan yang tangguh terkait immune mentality.
Ya, immune mentality di sini maksudnya adalah mental baja, yang enggak akan terpengaruh dengan apapun itu tekanan pekerjaan dan situasi kantor, mau itu situasi kantor sedang landai, mau itu situasi kantor sedang penuh tekanan, mau itu situasi kantor sedang keras dan sensitif, ya tetap saja mental selalu stabil dan ajeg.
Jadi, immun mentality inilah yang harus dimiliki oleh para fresh graduate kalangan gen z dan millenial. Menjaga mental health memang penting, tapi jangan sedikit-sedikit suatu situasi dan kondisi di kantor dianggap sebagai sesuatu yang toxic dan akhirnya resign dngan alasan demi menjaga mental health.
Intinya, mental challenge itu untuk dihadapi, dipelajari, dan dimengerti bukannya dibawa perasaan dan hati. Sehingga menjadi pribadi yang immun mentality dalam mengarungi dinamika dunia kerja.Â
Menghapus stereotip bahwa para fresh graduate kalangan gen z dan millenial adalah generasi cengeng dan bermental rapuh bukanlah suatu yang tidak bisa bila mau wawas diri, evaluatif, dan instrospeksi.
Oleh karenanya, para fresh graduate kalangan gen z dan millenial harus adaptif dalam menghadapi tantangan dinamikan kerja kekinian, kuatkan prinsip dan  mindset, miliki ketahanan dan kekuatan dalam membangun mental yang baja niscaya pasti akan semakin matang dan dewasa.
Jangan jadi generasi yang sedikit-sedikit baper dan sedikit-sedikit alasan mental health. Jadilah generasi yang immun mentality dalam mengarungi dinamika dunia kerja kekinian.
Artikel ke 164 tahun 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H