Ya, sering gonta ganti kerja dalam waktu singkat bakal membuat skill kamu dangkal. Pasalnya, jadi kutu loncat bakal membuat kamu sulit membangun ekspertise bagi diri.Â
Skill kamu jadi setengah-setengah karena kamu kerja setengah hati akibat  kamu tidak mendalami satu skill pekerjaan dalam keajegan.Â
Akibatnya, tanpa kamu sadari, ketidakajegan kamu dalam meniti karier ini malah akan merugikan kamu, karena akan menghambat pertumbuhan jalan karier kamu secara jangka panjang. Â
2. Progress Karier tidak konsisten.
Sering jadi kutu loncat pastinya job desc kamu juga jadi berbeda-beda dari satu job dengan job lainnya. Kamu jadi enggak profesional dalam bidang tertentu sehingga mempengaruhi penilaian kinerja oleh HR kantot.
Apalagi bagi kedepannya ketika kamu harus berhadapan lagi dengan HR saat interview, HR pasti melakukan screening atas daftar riwayat pekerjaan kamu.
Kalau dilihatnya ternyata kamu adalah kutu loncat, maka hal ini akan mempengaruhi penilaiannya terhadap kamu, HR bisa jadi akan ragu menerima kamu karena perilaku kutu loncat kamu dalam berkarier.
3. Penghasilan yang juga enggak ajeg.
Maksudnya disini adalah, gaji enggak sesuai ekspektasi dari apa yang dibayangkan. Maksud hati pindah kerja mau dapat gaji yang lebih baik tapi kenyataannya saat dijalani enggak sesuai yang diharapkan.
Memang bisa saja kamu dapat gaji yang lebih tinggi misalnya, tapi dapatnya dalam jangka in short term, karena setelahnya sulit untuk dapat kenaikan gaji yang sustained in the long term.Â
4. Bermasalah dengan proses adaptasi.