Melakukan negosiasi kenaikan gaji kepada pihak perusahaan?Â
Hm, gimana yah, kira-kira boleh enggak yah? Wajar dan logis enggak yah? Ah enggak usahlah, takutnya malah salah pula. Takutnya malah entar kena damprat.
Ya, negosiasi gaji sejatinya boleh-boleh saja kok, wajar dan logis kok. Namun, tentu saja ada yang menjadi kejelasan secara fakta terkait dasar alasannya dan tentunya ada strateginya.
Tidak juga ujuk-ujuk nego minta naik gaji tapi enggak punya bekal diri yang cukup. Tentu saja akan jadi masalah kalau begini. Sehingga dalam hal negosiasi gaji ini harus penuh pertimbangan yang matang.
Oh iya, soal negosiasi gaji ini, penulis sendiri ketika pernah terjun mengelola usaha penyiaran Radio mengalami dinegosiasi oleh karyawan radio terkait peningkatan gaji dan juga pernah melakukan negosiasi kepada pihak manajemen terkait kenaikan gaji.
Artinya, selama memiliki dan memenuhi syarat wajar terkait mutu dan kualitas diri, maka negosiasi kenaikan gaji bukan hal terlarang dalam dinamika dunia kerja.
Tapi, yang kerap kali menjadi kesalahan mendasar karyawan dalam hal negosiasi gaji sehingga malah menjadi bomerang bagi diri, adalah karena timing yang tidak pas termasuk tidak cermat dalam hal apakah posisi tawar diri sudah layak atau belum.
Oleh karenanya, negosiasi gaji ini tidak boleh juga asal dan ngasal, harus ada strateginya dan kiatnya, momentumnya harus benar-benar dikaji mendalam oleh diri.
Nah, berkaitan dengan itu, penulis ada beberapa saran terkait negosiasi gaji ini, diantaranya yaitu;
1. Pastikan bahwa kinerja, mutu dan kualitas diri layak untuk posisi tawar negosiasi kenaikan gaji.
Nah, posisi tawar terkait nilai mutu dan kualitas serta kinerja ini amatlah penting, jangan sekali-sekali maju negosiasi tanpa pertimbangan yang matang terkait posisi tawar diri ini.
Seberapa menjual, seberapa berkualitas dan bermutu diri di mata manajemen perusahaan haruslah jadi pertimbangan yang matang sebelum maju melakukan negosiasi gaji.
2. Riset besaran kisaran gaji pada posisi yang sedang dijabat.
Ya, dalam hal ini Anda bisa melakukan riset dengan mengakses glassdoor atau indeed sebagai wawasan referensi gaji.
Selain itu, bisa juga melakukan riset ke berbagai perusahaan lainnya dengan referensi sesuai pada posisi yang sedang dijabat.
Nah, kalau sudah punya referensi yang kuat terkait kewajaran besaran gaji tersebut, barulah maju negosiasi gaji.
3. Perhatikan momentum atau timming saat akan melakukan negoiasi gaji.
Negosiasi naik gaji tapi tidak pada timming atau momentum yang pas, inilah juga kesalahan yang paling sering dilakukan karyawan.
Oleh karenanya, dalam hal ini perlu dipertimbangkan dengan matang terkait, bagaimana kondisi keuangan perusahaan termasuk kondisi iklim perusahaan.
Yang jelas kalau mau negosiasi gaji, pastikan kondisi keuangan perusahaan sedang sehat, iklim perusahaan sedang baik-baik saja.
4. Perhatikan attitude saat melakukan negosiasi gaji.
Atittude saat melakukan negosiasi juga harus dipertimbangkan dengan matang.
Dalam hal ini haruslah mengedepankan bagaimana norma sopan santun yang bijak, mulai dari cara bertutur, bahasa tubuh, maupun tampilan diri
5. Bekali diri dengan teknik negosiasi.
Negosiasi pastinya membutuhkan teknik, sehingga membekali diri dengan wawasan bagaimana teknik negosiasi ini sangatlah penting.
Jangan nekad maju kalau belum punya wawasan teknik negosiasi ini, karena disinilah apa yang menjadi posisi tawar menjadi taruhannya.
-----
Nah, kira-kira inilah yang bisa penulis sarankan terkait bagaimana sih melakukan negosiasi gaji di perusahaan. Demikian artikel ini, semoga apa yang penulis bagikan dapat bermanfaat.Â
Artikel ke 149 tahun 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H