Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Agar Judi Online Tidak Merasuk dan Merusak Ekosistem Kantor, Harus Bagaimana?

28 Agustus 2023   12:55 Diperbarui: 28 Agustus 2023   15:03 1153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karyawan Anda berkinerja buruk akibat terlibat judi, baik itu offline maupun online? 

Setiap ada uang dipegangannya eh langsung habis dalam sekejap mata untuk judi online?

Bahkan buruknya kinerja karyawan tersebut semakin diperparah dengan tumpukan utang, baik itu dari pinjol maupun rentenir.

Ini pun termasuk utang kepada karyawan yang lainnya dan termasuk orang-orang di luar kantor akibat dampak kecanduan judi online.

Sehingga karenanya akibat kelakuan karyawan tersebut seperti yang penulis jabarkan di atas ternyata membuat citra dan reputasi kantor jadi turut terdampak.

Ya begitulah, kecanduan judi pasti akan terlilit utang piutang dan pasti kondisi ekonominya berantakan.

Kemudian, harus bagaimana bila di kantor ternyata telah ada karyawan yang terkontaminasi judi online dan offline?

Harus ditindak yang bagaimana bila ada oknum-oknum karyawan yang kondisinya rusak karena terasuki judi online maupun offline ini?

Ya, memang amatlah meresahkan bila perilaku judi sudah mulai meracuni lingkungan kerja kita. Bahkan kalau tidak diatasi, maka akan semakin mewabah, bisa menulari yang lainnya.

Sehingga karenanya, bila perilaku judi ini sudah terdeteksi di lingkungan kantor, maka memanglah sangat perlu untuk diberantas agar tidak mewabahi yang lainnya dan menyehatkan iklim kantor.

Dalam hal ini, penulis mohon izin memberikan solusi untuk mengatasi berdasar pengalaman di lapangan.

Nah, kalau di lingkungan kerja swasta sebenarnya mudah saja untuk menerapkan tindakan awal yang tegas, yaitu memberikan surat peringatan 1,2,3 sekaligus diupayakan dibina untuk disadarkan.

Namun kalau sudah ditoleransi tidak ada perubahan juga, ya bisa langsung diberikan sanksi PHK terhadap oknum karyawan tersebut.

Lho kok PHK? 

Iya, lah, dikasih surat peringatan 1,2, dan 3 sudah, dibina juga sudah, eh enggak ada perubahan, lah untuk apa masih disayang-sayang.

Daripada semakin memperparah kerusakan ekosistem kerja di kantor, ya lebih baik begitu saja. Kenakan sanksi PHK.

Yang jelas oknum karyawan yang tipikalnya sudah penulis jabarkan di atas sudah kepalang candu judi dan pasti akan jadi beban kantor. Jadi, mau tidak mau, suka tidak suka, sanksi PHK yang jadi jalan keluarnya.

Lebih baik kehilangan oknum karyawan tersebut daripada semakin mendampaki kantor secara keseluruhan.

Lantas bagaimana bila karyawan yang bermasalah akibat judi online dan ofline ini di intitusi negeri? Bisakah ditindak tegas dengan PHK.

Ilustrasi gambar karyawan kantor terlibat judi | Dokumen gambar via Freepik.com
Ilustrasi gambar karyawan kantor terlibat judi | Dokumen gambar via Freepik.com

Ya, kebetulan lingkungan kerja penulis adalah institusi negeri, sehingga bila ada pegawai yang tertangkap basah bermasalah akibat judi online dan ofline yang secara simultan juga berdampak pada terlilit banyak utang, tidak bisa langsung ditindak tegas dengan dipecat. 

Parahnya lagi, oknum pegawai tersebut punya istri dan anak misalnya, kehidupan rumah tangganya pun berantakan gara-gara judi dan utangnya untuk judi.

Sehingga dalam hal ini, kantor harus ikut andil menyadarkannya dan menyelamatkan keutuhan rumah tangganya dengan berbagai cara dan membantu mencari penyelesaian terkait masalahnya bila terlilit utang.

Seperti di kantor penulis misalnya, si oknum dibina secara ketat, gajinya ditahan manajemen agar terkontrol, diberikan pinjaman lunak ke koperasi namun dengan pengawasan untuk menuntaskan masalah utang piutangnya ke berbagai pihak.

Gerak-geriknya soal keuangan dikawal dan diawasi dengan ketat dalam rangka menyadarkannya untuk tidak lagi terlibat judi. 

Istilahnya privasinya terkait manajemen keuangan pribadi diambil sementara dalam rangka menyadarkannya untuk tidak terlibat judi dan menyelesaikan masalah utang piutangnya ke berbagai pihak.

Ya, memang butuh waktu yang tidak sebentar, namun ternyata tindakan dari kantor penulis yang seperti penulis uraikan di atas mampu menyadarkan si oknum. Perlahan kehidupan ekonominya mulai membaik dan selamat jugalah kehidupan rumah tangganya.

Jadi, begitulah kira-kira solusi yang bisa diterapkan bila dikantor ada oknum karyawan atau pegawai yang teracuni judi dan terlilit utang akibat judi.

Kalau kiranya institusi swasta mau mengadopsi apa yang diterapkan seperti di kantor penulis tentu boleh saja, namun butuh waktu dan kesabaran. Tapi ya tinggal bagaimana pihak manajemen saja.

Lantas juga, agar judi tidak merasuki kantor dan mendampaki karyawan seperti yang sudah penulis uraikan sebelumnya tadi, maka langkah apakah yang bisa diterapkan?

1. Menerapkan aturan dan sanksi tegas terkait larangan keras judi online dan offline.

Ya, dalam hal ini kantor bisa menerapkan aturan yang tegas tentang larangan karyawan terlibat judi online dan offline. Langkah seperti melakukan razia rutin aplikasi judi pada handphone dapat diterapkan.

Berikan sanksi tegas namun manusiawi bila saat dirazia ada karyawan yang tertangkap basah memiliki aplikasi judi online atau ada yang terdeteksi oleh kantor dengan berbagai bukti telah terlibat judi offline.

Setidaknya juga dengan adanya aturan larangan ini, menjadi pengingat karyawan untuk tidak berbuat judi.

2. Background checking sebelum menerima karyawan.

Ya, background checking tentu boleh diterapkan seperti yang salah satunya yaitu untuk mengecek catatan utang kandidat atau istilahnya menerapkan cara sejenis BI Checking.

Tidak salah kok kalau suatu kantor ingin memastikan apakah para kandidat karyawannya bebas dari utang atau kalau pun ada utang kondisinya masih bisa ditoleransi.

Hal ini berguna juga untuk mendeteksi dan cegah dini, apakah kandidat karyawan adalah pecandu judi online maupun offline atau tidak.

3. Pengawasan melekat bila ada karyawan mengajukan pinjaman ke bank ataupun ke kantor.

Ya, memang yang namanya pinjaman ini ranahnya pribadi, namun demikian tentu ada andil kantor untuk mengawasinya. 

Kantor punya wewenang untuk menelisik lebih dalam kenapa karyawan mengajukan pinjaman, apalagi kan karyawan butuh keterangan penghasilan sebagai syarat pinjaman.

Nah di sinilah letak pentingnya peranan kantor dalam meneliti karyawannya yang mengajukan pinjaman. 

Karena di sinilah juga sebenarnya kantor dapat membaca perilaku keuangan karyawannya apakah sehat atau tidak, apakah karyawannya tersebut terlibat judi atau tidak.

Nah kurang lebihnya begitulah kira-kira yang bisa penulis sarankan, semoga bisa menambah wawasan bagi bersama.

Demikian kiranya artikel singkat ini. 

Artikel ke 147 tahun 2023.

Sigit Eka Pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun