Step 1; Menerima kenyataan kalau office politic itu ada dimana-mana.
Ya, office politic adalah hal yang wajar terjadi, bahkan boleh dikata office politic ini adalah ajang kompetisi yang sah dalam rangka menunjukan performa, mutu, dan kualitas masing-masing. Apalagi bila organisaai kantor semakin besar.
Oleh karenanya kenyataan adanya office politic ini harus kita terima dengan bijak dan wawas. Dengan begitu kita tidak baperan dan makan hati kalau office politic terjadi di kantor.
Terima dengan terbuka sebagai kewajaran, siapkan energi positif bila memamg harus terlibat, sikapi dengan bijak dalam rangka berdiri pada realita office politic positif.
Step 2; Menentukan strategi diri.
Strategi dalam menghadapi office politic ini ada dua pilihan yaitu aktif atau pasif. Kalau menentukan strategi aktif, maka kita mau terlibat di dalamnya. Kalau menentukan strategi pasif, maka kita enggak mau terlibat sama sekali.
Kalau penulis saran sih, sebaiknya kita terlibat aktif tapi secara positif. Hal ini tentunya dalam rangka memahani realita organisasi dan juga sebagai road map perkembangan karier masa depan. Karena tidak dimungkiri, kita sangatlah perlu strategi politic dalam rangka personal branding.
Step 3; Menentukan cara bermain kita.
Ya, cara bermain kita dalam menghadapi realita office politic ini harus cantik dan cerdas, jangan terjatuh atau terjebak dalam politik kotor. Sebaiknya terapkan cara yang sejalan dengan visi misi kantor.
Daripada ikut terjebak menerapkan politik kotor yang nanti hasil akhirnya akan melahirkan legacy yang enggak bakal dikenang dan disukai oleh orang kantor, lebih baik kita elegan untuk berdiri sejalan dengan visi misi kantor dengan office politic positif kita.
Step 4; Evaluasi strategi dan cara main kita dalam menghadapi office politic.