Office politic? Apa itu?Â
Lantas Bagaimana sih cara menghadapi office politic?Â
Apakah office politic selalu berdampak dan bersifat negatif?Â
Secara singkatnya, office politic itu adalah manuver yang dilakukan oleh para telent kantor untuk meningkatkan branding, image, pengaruhnya, dan kekuasaannya di suatu kantor.
Office politic itu sejatinya tidaklah selalu berdampak dan bersifat negatif, terutama apabila manuver yang dilakukan adalah untuk memajukan kantor secara etis.
Namun sayangnya, memang tidak dimungkiri yang sering jadi realita di lapangan adalah memang perilaku office politic yang negatif lah yang berlaku, seperti;Â
Mempromosikan jabatan karyawan atas dasar rekanan misalnya, pemberian project-project kepada pihak tertentu berdasar subyektivitas misalnya, mengklaim suatu hasil padahal belum ada, mengambil kredit poin atas usaha orang lain misalnya, dan sebagainya.
Ya, begitulah memang realitanya, sehingga kita juga harus pandai-pandai menyikapinya bila memang di kantor kita terjadi office politic, utamanya agar kita dapat selalu berdiri pada office politic yang positif.
Lantas dengan realita office politic ini, bagaimanakah langkah menghadapinya serta bagaimanakah agar dapat berdiri pada realita office politic yang positif?
Step 1; Menerima kenyataan kalau office politic itu ada dimana-mana.
Ya, office politic adalah hal yang wajar terjadi, bahkan boleh dikata office politic ini adalah ajang kompetisi yang sah dalam rangka menunjukan performa, mutu, dan kualitas masing-masing. Apalagi bila organisaai kantor semakin besar.
Oleh karenanya kenyataan adanya office politic ini harus kita terima dengan bijak dan wawas. Dengan begitu kita tidak baperan dan makan hati kalau office politic terjadi di kantor.
Terima dengan terbuka sebagai kewajaran, siapkan energi positif bila memamg harus terlibat, sikapi dengan bijak dalam rangka berdiri pada realita office politic positif.
Step 2; Menentukan strategi diri.
Strategi dalam menghadapi office politic ini ada dua pilihan yaitu aktif atau pasif. Kalau menentukan strategi aktif, maka kita mau terlibat di dalamnya. Kalau menentukan strategi pasif, maka kita enggak mau terlibat sama sekali.
Kalau penulis saran sih, sebaiknya kita terlibat aktif tapi secara positif. Hal ini tentunya dalam rangka memahani realita organisasi dan juga sebagai road map perkembangan karier masa depan. Karena tidak dimungkiri, kita sangatlah perlu strategi politic dalam rangka personal branding.
Step 3; Menentukan cara bermain kita.
Ya, cara bermain kita dalam menghadapi realita office politic ini harus cantik dan cerdas, jangan terjatuh atau terjebak dalam politik kotor. Sebaiknya terapkan cara yang sejalan dengan visi misi kantor.
Daripada ikut terjebak menerapkan politik kotor yang nanti hasil akhirnya akan melahirkan legacy yang enggak bakal dikenang dan disukai oleh orang kantor, lebih baik kita elegan untuk berdiri sejalan dengan visi misi kantor dengan office politic positif kita.
Step 4; Evaluasi strategi dan cara main kita dalam menghadapi office politic.
Secara berkala perlu kita evaluasi strategi dan cara main kita dalam menghadapi office politic ini. Apakah manuver kita sudah tepat atau perlu perubahan. Sudah berhasilkah atau belum.
Kalau gagal ataupun belum berhasil, apa yang perlu dilakukan. Di sinilah kita bisa semakin wawas diri dan instrospeksi diri dalam menghadapi office politic ini.Â
Step 5; Menentukan langkah selanjutnya.
Ya, setelah melakukan langkah evalusi, maka selanjutnya adalah bagaimana menerapkan strategi langkah yang selanjutnya. Sesuaikan lagi dengan apa yang menjadi target dan prioritas karier kita serta sejalankan dengan visi dan misi kantor.
Sehingga dalam hal ini kita tidak kehilangan arah dan punya mental yang baja ketika harus berhadapan dengan realita politik kantor yang kotor.Â
"Office politic itu selalu eksis berlaku dimanapun kita bekerja. Langkah Menghadapinya adalah tinggal bagaimana diri kita menavigasi arahnya."
Demikian artikel ini, semoga dapat menjadi manfaat dan wawasan bersama.
Artikel ke 143 tahun 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H