Terapkan gaya kepimpinan yang humble dan friendly di sini maksudnya adalah, mengutamakan sikap atau attitude yang matang dan dewasa untuk selalu rendah hati dan bersahabat, serta selalu dekat dengan mereka.
Buat kulture atau situasi bahwa mereka adalah sebahai sahabat kamu, bukan sebagai bawahan kamu, hindari sikap arogansi dan lebih banyak mengalah untuk menang.
Dengan demikian mereka akan merasa diorangkan atau dihargai, sehingga meskipun mereka tua secara usia dan senior secara pengabdian di kantor, akan jadi legowo untuk dipimpin oleh kamu. Bahkan jadi segan dengan kamu.
2. Terapkan metode pendekatan personal.
Strategi ini maksudnya adalah lebih dekat dengan mereka atau istilahnya sering-seringlah "blusukan" dengan mereka, sering-seringlah berdiskusi atau ngobrol dengan mereka.
Topik pembicaraannya jangan melulu soal kerjaan, ambilah topik obrolan lainnya tentang hobi misalnya, tentang film misalnya, dan obrolan santai lainnya.
Dengan sering blusukan ini, mereka akan lebih diapresiasi, dan juga kami menjadi lebih dekat dan tahu karakter mereka masing-masing serta jadi tahu bagaimana memperlakukan mereka soal kerjaan.
3. Tetap fokus pada goal yang akan dicapai.
Yang jelas setelah dua strategi di atas dapat dilaksanakan, maka strategi berikutnya adalah tinggal membawa mereka colab untuk fokus pada goal yang akan dicapai.
Di sinilah juga kapasitas, kapabilitas, serta kredibilitas kepemimpinan kamu biasanya telah terbangun, sehingga kamu akan lebih mudah meng-handle mereka sesuai gaya kepemimpinan kamu, atau dengan kata lain kamu sudah mampu "menaklukan" mereka.