Apakah kamu adalah atasan yang memiliki bawahan yang lebih tua usia (old talent)Â ataupun bawahan yang lebih senior di kantor?
Bagaimanakah kamu meng-handle mereka?
Apakah kamu kerap terkendala dengan tipikal gaya superioritas mereka, sehingga berpengaruh pada gaya kepemimpinan kamu, termasuk kredibilitas dan pengaruh kamu sebagai leader mereka?
Atau mereka kerap meragukan, meremehkan gaya kepemimpinan kamu, bahkan kerap menghindar dengan berbagai cara untuk jadi pembangkang setiap delegasi tugas dari kamu?
Ya, meng-handle atau menangani bawahan yang secara usia lebih tua dan mereka yang lebih senior lebih dahulu bekerja di kantor memang tidaklah mudah.
Kendala dan benturan gap usia serta rasa ketidak berterimaan mereka menjadi bawahan kamu memanglah tantangan yang tidak mudah untuk di atasi, "menaklukan" mereka memang butuh strategi.
Lantas, berkaitan dengan meng-handle bawahan yang tua secara usia dan lebih senior secara pengabdiannya di kantor ini, adakah strategi atau cara yang bisa diterapkan?
Nah, berikut ini yang bisa penulis sarankan di antaranya adalah;
1. Humble dan friendly.
Terapkan gaya kepimpinan yang humble dan friendly di sini maksudnya adalah, mengutamakan sikap atau attitude yang matang dan dewasa untuk selalu rendah hati dan bersahabat, serta selalu dekat dengan mereka.
Buat kulture atau situasi bahwa mereka adalah sebahai sahabat kamu, bukan sebagai bawahan kamu, hindari sikap arogansi dan lebih banyak mengalah untuk menang.
Dengan demikian mereka akan merasa diorangkan atau dihargai, sehingga meskipun mereka tua secara usia dan senior secara pengabdian di kantor, akan jadi legowo untuk dipimpin oleh kamu. Bahkan jadi segan dengan kamu.
2. Terapkan metode pendekatan personal.
Strategi ini maksudnya adalah lebih dekat dengan mereka atau istilahnya sering-seringlah "blusukan" dengan mereka, sering-seringlah berdiskusi atau ngobrol dengan mereka.
Topik pembicaraannya jangan melulu soal kerjaan, ambilah topik obrolan lainnya tentang hobi misalnya, tentang film misalnya, dan obrolan santai lainnya.
Dengan sering blusukan ini, mereka akan lebih diapresiasi, dan juga kami menjadi lebih dekat dan tahu karakter mereka masing-masing serta jadi tahu bagaimana memperlakukan mereka soal kerjaan.
3. Tetap fokus pada goal yang akan dicapai.
Yang jelas setelah dua strategi di atas dapat dilaksanakan, maka strategi berikutnya adalah tinggal membawa mereka colab untuk fokus pada goal yang akan dicapai.
Di sinilah juga kapasitas, kapabilitas, serta kredibilitas kepemimpinan kamu biasanya telah terbangun, sehingga kamu akan lebih mudah meng-handle mereka sesuai gaya kepemimpinan kamu, atau dengan kata lain kamu sudah mampu "menaklukan" mereka.
-----
Nah, inilah kurang lebihnya yang bisa penulis sarankan dalam rangka meng-handle bawahan yang lebih tua dan senior secara pengabdian.
Semoga apa yang penulis bagikan bisa menambah referensi dan jadi wawasan yang bermanfaat bagi bersama.
Demikian kiranya artikel singkat ini.
Artikel ke 127 tahun 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H