Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Plintat-plintut Jokowi Soal Cawe-cawe dan Kebiasaannya yang Kerap Inkonsisten

5 Juni 2023   11:03 Diperbarui: 5 Juni 2023   11:20 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar Presiden Jokowi Cawe-cawe | Dokumen Foto Via Kompas.com

Padahal sosoknya sebagai pemimpin negara mestinya harus bijak dalam membuat pernyataan dan matang dalam mengambil keputusan, termasuk dalam menyampaikan komunikasi publik.

Sosok Presiden sebagai pemimpin negara harusnya berpikir kritis dan matang sebelum menyatakan statemennya, serta cerdas dalam menerapkan komunikasi publik. Tidak asal lempar statemen dan tidak asal bikin kebijakan. Dampaknya kepada publik harus dipikirkan matang.

Ya, kembali lagi tentang plintat-plintut Jokowi soal cawe-cawe dalam pemilu 2024 ini, semestinya Jokowi dengan kapasitasnya sebagai Presiden amatlah tidak bijaksana menyatakan seperti itu. Kalau beliau menyatakan itu adalah kapasitasnya sebagai petugas partainya, ya tentu saja boleh lah. Tapi sebagai Presiden tentu sangatlah tidak bijak.

Karena pernyataannya tersebut dalam kapasitasnya sebagai Presiden, berpotensi mencederai demokrasi dan bisa membuat gelaran Pemilu jadi tidak Jurdil akibat keberpihakan Jokowi sebagai Presiden terhadap Capres yang didukungnya.

Kekhawatiran publik kalau kedepan Jokowi memanfaatkan jabatannya sebagai Presiden dalam menggunakan Sumber Daya Negara untuk memenangkan Capres yang didukungnya wajar saja. 

Karena pada faktanya Jokowi menjadi Panglima Tertinggi Negara yang punya kuasa untuk menggerakan aparatur negara dan sumber daya negara.

Memang sebagai warganegara, Jokowi punya hak untuk menentukan politiknya, bahkan berhak berpihak kepada salah satu capres, tapi sebagi presiden, Jokowi seharusmya netral. 

Amatlah rawan dan cukup berbahaya sebenarnya kalau kapasitasnya sebagi Presiden tapi Jokowi malah cawe-cawe politik praktis alias tidak netral.

Siapa bisa jamin kalau Jokowi bisa memegang komitmennya untuk tidak menggunakan TNI Polri dalam memenangkan Capres yang didukungnya.

Entahlah, tidak ada jaminan yang pasti kalau dilihat dari realita kerap plintat-plintutnya dan inkonsistensiya ini. Karena bisa saja beliau melanggar apa yang diucapkannya tersebut.

Namun demikian, terlepas dari cawe-cawe Jokowi yang menuai pro dan kontra ini, harapan agar Jokowi dengan kapasitasnya sebagai Presiden bisa netral tetap menjadi prasangka baik bersama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun