Sering kena mental akibat terdampak tekanan atau beban pekerjaan? Atau secara umumnya sering terdampak stres serta tertekan situasi dan kondisi yang sedang dihadapi?
Ya, apapun itu rasanya kena mental akibat situasional dan kondisi tertentu pasti akan terasa tidak nyaman dan berdampak pula pada kesehatan mental dan kejiwaan kita.
Apalagi kalau katagorinya sudah masuk sedikit-sedikit kena mental sampai berdampak depresi, wah jelas banget mental yang kayak begini ini sudah amat rapuh.Â
Tidak sedikit dari kita mengalami kena mental pada situasi dan kondisi tertentu, termasuk juga penulis, dan memang tidak mudah untuk bangkit serta butuh perjuangan kekuatan mental untuk bangkit mengatasinya.
Nah, berkaitan dengan itu, berikut beberapa kiat anti kena mental yang ingin penulis sarankan dan pernah penulis terapkan dalam rangka membangun immun mentality bagi diri.
1. Membiasakan untuk selalu setua menghargai diri sendiri.
Kerap meragukan kemampuan sendiri, merasa bodoh dari yang lainnya, merasa selalu kurang dari yang lainnya, adalah penyebab rapuhnya mental kita.
Sehingga kalau kondisi yang begini ini sewaktu-waktu terbentur cobaan, maka akan sangat mudah sekali kena mental.
Oleh karenanya, jangan dibiasakan men-judge diri dengan hal negatif tadi, lebih baik kita biasakan mengapresiasi diri sendiri, menjunjung tinggi martabat diri dan menghargai diri sendiri dengan tidak meragukan bakat dan kemampuan diri.
2. Membiasakan berdialog dengan diri ketika mental sedang kena cobaan.
Ya, berdialog dengan diri sendiri ini juga pernah penulis lakukan ketika mengalami benturan masalah yang mendampaki diri yang mengakibatkan penulis kena mental.
Nah, untuk berdamai dengan situasi dan kondisi tersebut, penulis menguatkan diri dengan berdialog positif dari hati ke hati dengan diri sendiri, dan ternyata cara seperti ini efektif untuk memotivasi diri.
3. Membiasakan bernegosiasi dengan diri bila mental sedang dalam cobaan.
Bernegosiasi dengan diri ini maksudnya adalah berdiskusi dengan diri ketika harus dihadapkan dengan suatu pilihan dalam mengambi keputusan terkait situasi dan kondisi benturan mental.
Dengan begini kita bisa memilah atau memperkirakan risiko dan dapat menyeleksi mana sisi positif dan negatif sebelum mengambil keputusan kedepan.
4. Membiaskan merespon bukan mereaksi.
Merespon bukan mereaksi ini maksudnya adalah, ketika kita kena benturan, mental kita jangan langsung bereaksi frontal dengan mengakomodir emosional.
Karena yang begini inilah yang membuat mental semakin rapuh dan semakin kena mental karena sulit menguasai keadaan.
Sebaiknya biasakan merespon dengan diam sejenak atau ada jeda sejenak ketika ada cobaan mental, sehingga dengan begini kita dapat mengontrol emosi kita.
5. Membiasakan fokus pada pikiran positif bukan pada mood.
Kalau mental sedang kena cobaan, maka mood pasti akan turut terdampak, dan inilah juga yang memberikan respon pada kemampuan memaklumi atau menela'ah diri.
Sebaiknya biasakan tetap fokus pada pikiran positif, sehingga kita tidak semakin berpikir tidak-tidak yang tentunya akan mendampaki rapuhnya mental kita.
6. Membiasakan mengheningkan cipta sejenak ketika mental sedang dapat cobaan.
Ya, penulis pernah melakukan mengheningkan cipta ini dan ternyata penulis dapat mengontrol emosi ketika dapat cobaan mental.
Setidaknya kita tidak gegabah mengambil keputusan, ada pertimbangan sebelum bertindak dan merekondisi pikiran untuk bertindak lebih bijak.
Nah, itulah kurang lebihnya yang dapat penulis sarankan terkait kebiasaan baik dan bermanfaat yang perlu diterapkan dalam rangka menguatkan mental diri. Semoga dapat bermanfaat bagi bersama.
Demikian artikel ini.
Artikel ke 121 tahun 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H