Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Empat Tips Ini Bisa Diterapkan Buat Kamu yang Baru Diangkat Jadi HR

2 Juni 2023   10:09 Diperbarui: 2 Juni 2023   14:54 1165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar HR sedang menjalankan tugas dan tanggung jawabnya | Dokumen foto via Freepik.com

Kamu baru dipromosikan menjadi HR? Bagaimanakah kamu menjalaninya?

Apakah kamu kerap terkendala tantangan dan benturan kepentingan dengan karyawan lainnya?

Ya. Karyawan-karyawan yang menduduki jabatan Human Resource (HR) tentunya memiliki tugas dan tanggung jawab yang tidaklah mudah. Apalagi bagi kamu yang baru saja dipromosikan jadi HR.

Sebab, HR harus mampu mengelola efektivitas hubungan antar karyawan, mampu merekrut dan mempertahankan karyawan berprestasi masa kini dan akan datang.

Begitu juga bagaimana mengelola kompensasi dan benefit karyawan, training, learning, serta menerapkan tindakan yang berbasis keselamatan dan kesehatan.

Termasuk keadminisitrasian, memastikan hukum yang berlaku kepada setiap karyawan, dan memastikan adanya evaluasi untuk setiap kinerja dalam organisasi.

Itulah kurang lebihnya apa yang menjadi tugas dan peran HR di kantor yang amat penting dalam menjembatani (bridging) sistematika organisasi yang dijalankan di kantor.

Sehingga dalam realita dinamikanya di lapangan, HR kerap harus dihadapkan dengan benturan-benturan yang menantang.

Seperti, dianggap "musuh" oleh karyawan lainnya misalnya, dianggap pilih kasih soal kesempatan training misalnya, dan sebagainya.

Nah, kerap kali yang jadi persoalannya adalah, akibat ketidak sanggupan dalam menghadapi realita benturan dan tantangan inilah yang pada akhirnya membuat kompetensi HR menurun drastis.

Sehingga apa yang terjadi?

Ya, pada akhirnya HR harus menerima kenyataan di "reshuffle" oleh Atasan karena dinyatakan tidak mampu dalam mengemban amanah sebagai HR.

Lantas, bagaimana sih tips ataupun strategi menjadi HR yang tangguh, tegas, dan kompeten, utamanya bagi yang baru saja promosi jadi HR ini?

Ilustrasi gambar HR sedang menjalankan tugas dan tanggung jawabnya | Dokumen foto via Freepik.com
Ilustrasi gambar HR sedang menjalankan tugas dan tanggung jawabnya | Dokumen foto via Freepik.com

1. Berupayalah untuk menjadi sang "mata dewa" atau paling wawas dalam segala hal di kantor.

Ya, maksudnya menjadi "mata dewa" atau paling wawas di sini adalah, agar dapatnya kamu memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas dalam menjembatani sistem, hubungan, ataupun mengorganisir sayap-sayap organisasi di kantor.

Berbagai divisi organisasi di kantor jangan sampai lepas dari pandangan mata (perhatian), atau istilahnya kalau bisa, "ada jarum jatuhpun kamu harus tahu".

Dengan begitu kamu akan mampu berimbang dalam melakukan penilaian dan evaluasi kinerja maupun dalam hal lainnya terkait SDM kantor.

2. Jawab keluh kesah (Komplain) karyawan dengan bijak.

Salah satu penyebab kenapa HR kerap dimusuhi oleh karyawan lainnya adalah karena tidak bijak dalam menjawab komplain karyawan. Jawaban-jawaban saklek kerap membuat karyawan merasa tidak diorangkan.

Oleh karenanya, kalau suatu ketika kamu dapat komplain dari karyawan karena sesuatu hal, maka jawablah dengan dasar dan landasan yang jelas sesuai aturan yang berlaku tapi dengan nada bicara yang elegan, jangan sekali-kali dengan cara membentak atau meremehkan.

3. Harus update dan paham tentang aturan ketenaga kerjaan terkini.

Ya, hal yang kerap menjadi kesalahan HR adalah, bertindak mengambil keputusan atau menerapkan kebijakan tapi imkonstitusi alias menabrak aturan tentang ketenaga kerjaan. Inilah juga yang kerap membuat benturan dalam organisasi.

Oleh karenanya HR wajib paham UU tentang ketenaga kerjaan terkini yaitu yang tertuang dalam Perppu Ciptaker yang telah resmi berlaku.

4. Berkomunikasi dengan cara yang paling bisa dimengerti dan jangan jaga jarak, serta merasa spesial.

Ya, komunikasi yang kaku dan saklek, terlalu jaga jarak, merasa sebagai pihak yang paling penting di kantor, sok sibuk, dan "memantas-mantaskan diri" agar terlihat berwibawa dan ditakuti.

Inilah yang menyebabkan HR justru sangat kelihatan bagaimana mutu dan kualitasnya, serta kompetensinya diragukan. Bahkan jadi dibenci oleh yang lainnya atau banyak haters.

Oleh karenanya, berlakulah yang bijak dengan selalu humanis kepada siapa saja, jangan merasa menjadi yang paling penting di kantor. Niscaya kewibawaan akan tercapai.

Jangan lupa juga untuk selalu mengupgrade diri dan terus beradaptasi dalam situasi apapun di kantor, hal ini tentunya agar HR tidak ketinggalan atau tertinggal dalam hal mutu dan kualitas.

Nah, inilah kurang lebihnya tips yang bisa penulis sarankan terkait HR ini, utamanya bagi kamu yang masih baru sebagai HR. Semoga dapat bermanfaat.

Artikel ke 118 tahun 2023.

Sigit Eka Pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun