Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Atasan Memberi Arahan Bawahan, Bagaimana Baiknya?

28 Mei 2023   10:42 Diperbarui: 28 Mei 2023   22:40 2042
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ya, kerap terjadi dalam memberikan arahan ini, penjelasan atasan kepada bawahan tidak menerapkan logika berpikir yang dapat diserap oleh bawahan.

Patokannya hanya berdasar kebenaran menurut logika dari atasan saja, padahal belum tentu wajar dan logis menurut para bawahannya alias sukar dicerna. Sehingga tak sedikit bawahan yang enggak "mudeng" terkait apa yang jadi arahan tersebut.

Oleh karenanya di sini, atasan harusnya bisa menempatkan proporsi yang tepat dalam memberi arahan. Perlu kecermatan dalam menyampaikan arahan sesuai daya serap pemikiran para bawahan.

2. Menyampaikan secara dari hati ke hati.

Cara menyampaikan dan gaya penyampaian arahan sebenarnya tak perlu terlalu berlebihan.

Tidak perlu juga harus pasang mimik wajah sangar dan menakutkan biar keliatan tegas misalnya, tidak harus dengan modulasi suara yang garang biar keliatan disegani misalnya, enggak perlu begitu.

Yang begini ini malah membuat para bawahan jadi enggan menyerap arahan, terima sih terima, tapi biasanya malah masuk kuping kanan keluar kuping kiri. Percuma bukan.

Sebaiknya menyampaikan arahan itu adalah secara dari hati ke hati, pancarkan aura mengorangkan (ngemong), dengan modulasi suara yang elegan.

Kalau begini, niscaya para bawahan akan menyerap apa yang jadi arahan dengan baik, dan mereka lebih mudah mencerna terkait arahan apa yang telah disampaikan.

3. Tegas tapi tetap santun.

Ketegasan memanglah diperlukan oleh atasan saat memberi arahan kepada para bawahan, tapi bukan berarti harus dibaluri dengan arogansi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun