Nah, setelahnya baru dikeroyok rame-rame untuk memecahkannya secara bersama atau mengerjakannya bersama kalau itu berkaitan dengan produk kerja tim.
Kalau begini kan pasti terlihat, bagaimana performa teamwork, bagaiamana fakta kekompakan dan kesolidan tim bukan "omdo" tapi nyata dipraktikan.
Sebab juga, banyak kasus katanya teamwork-nya solid dan kompak ternyata cuma omdo, kulitnya aja keliatan kuat, tapi realitanya dari dalam adalah rapuh.
3. Diskusi tidak melulu soal kerjaan.
Ini juga perlu jadi bahan diskusi kalau pas lagi meeting, sehingga yang dijadikan materi meeting enggak melulu soal produk kerja.Â
Jelas saja kalau meeting yang dibahas soal kerjaan lagi, tugas lagi, produk lagi, teguran lagi, hingga evaluasi lagi, maka teamwork pasti akan terbawa suasana jenuh dan membosankan.
Sekali-sekali dalam meeting tentu boleh membahas selain produk kerja. Seperti misal, tentang outing teamwork misalnya, tentang perayaan pencapaian teamwork misalnya, dan diskusi lainnya yang kira-kira memotivasi teamwork.
4. Membasmi kesungkanan (pasif-agresif) untuk memperkuat hubungan namun tetap mengedepankan etika.
Ya, membasmi kesungkanan hubungan yang beretika maksudnya di sini adalah menghilangkan "gab" antara atasan dengan bawahan, antara senior dan junior oleh antar sesama staf, termasuk menghilangkan gab usia.
Sebab, permasalahan gab inilah yang kerap semakin memperlebar jarak hubungan di antara sesama anggota teamwork. Selain itu gab ini pulalah yang kerap memicu perseteruan di antara sesama rekan di dalam teamwork
Oleh karenanya kebelakangkan soal gab ini, tidak usah saling sungkan, lebih baik membangun kebersamaan secara profesional sesuai tupoksi masing-masing dalam teamwork.