Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Kalau Mengadakan Bukber di Restoran Jangan Tanpa Konsep, Kenapa?

20 April 2023   14:18 Diperbarui: 20 April 2023   14:20 1310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar Saat Bukber dengan Teman | Dokumen Pribadi

Karena tidak dimungkiri, secara sadar atau tidak sadar Bukber justru jadi ajang saling bergosip ria ngalor ngidul, ngerasanin si A, Si B, bahkan ngerasanin si Bos, parahnya eh merembet jadi ajang flexing.

Wah, saya kalau Bukber berubah jadi seperti di atas, saya langsung hilang selera, jadi malas, makan jadi enggak nikmat, jadi kepingin cepat pulang 

Makanya, sebelumnya juga harus dipastikan secara tegas kalau perlu harus ada perjanjian dulu, bahwa Bukber jangan sampai jadi ajang gosip dan flexing.

Nah, kalau sebelumnya Bukber sudah ditentukan begini, biasanya suasana bukber jadi enjoy, karena masing-masing sudah memegang perjanjian yang sudah disepakati. Sehingga yang tercipta adalah susana kekeluargaan, kebersamaan, dan guyub. 

Inilah kiranya yang menjadi alasan kenapa kalau mau mengadakan acara Bukber di restoran mesti dikonsep dengan matang terlebih dahulu. 

Demikian kiranya artikel ini. Semoga apa yang telah penulis sampaikan melalui artikel ini dapat bermanfaat bagi bersama.

Artikel ke 91 tahun 2023.

Sigit Eka Pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun