Hasilnya, tingkat kepercayaan dari rekan kerja maupun pimpinan akan tergerus. Siapapun tidak akan ada yang mau lagi berpartner karena kerap bertindak inkonsisten dalam bekerja.
Jadi, bekerja secara konsisten itu adalah hal yang prinsip dalam rangka membangun keajegan diri dan citra diri termasuk reputasi diri dalam lingkungan kerja di kantor.
2. Jangan Suka Inkomitmen.
Komitmen dalam menerapkan leadership adalah hubungan keterikatan pada suatu hal terkait pekerjaan. Komitmen bisa dikatakan juga sebagai kunci keberhasilan relationship leader di suatu kantor. Selain itu, komitmen juga dapat diartikan sebagai suatu perjanjian.Â
Nah, artinya bila menyoal tentang inkomitmen, maka di sini maksudnya adalah suka ingkar janji dengan apa yang sudah dicanangkan baik itu oleh diri sendiri maupun manajemen kantor.
Tentu saja, kalau inkomitmen ini menjadi perilaku, maka apa yang terjadi tidaklah jauh berbeda dengan konsekuensi pada perilaku inkonsisten.Â
Jadi komitmen dalam bekerja itu penting, karena komitmen adalah sebagai bangunan pondasi dasar terkait kompetensi diri masing-masing, sehingga komitmen ini amatlah penting sebagai personal branding dalam lingkup kerja masing-masing.
3. Jangan Suka Insubordinasi.
Insubordinasi merupakan perlawanan atau pemberontakan terhadap atasan dalam hubungan kerja, atau boleh juga dikatakan sebagai keadaan membangkang atau tidak tunduk pada perintah atasan/kantor, termasuk pendurhakaan, ketidaktaatan, ketidakpatuhan terhadap atasan/kantor.
Tentu saja kalau perilaku insubordinasi ini diakomodir dalam diri, maka akan pecahlah yang namanya hubungan hierarki di kantor, sehingga akan menimbulkan konflik.
Jadi, agar dapatnya jangan pernah mengakomodir perilaku insubordinasi ini, enggak ada bagusnya, karena akan menyebabkan ketidak solidan dalam lingkungan kerja.