Oh iya, kita kembali lagi ya tentang pengalaman masa kecil saya saat hilang dan tersasar di rimba blauran ini.Â
Tahu sendiri kan, yang namanya anak-anak itu kalau sudah diajak orangtuanya belanja baju lebaran pasti senangnya minta ampun kan, begitu juga saya. Mungkin juga Anda. Iya kan.
Saking riangnya saya sampai berlari kesana dan kemari memilih-milih baju lebaran yang saya sukai. Begitu juga adik adik saya.
Saya jadi ingat Ayah dan Mama sampai sering menegur, jangan jauh-jauh le, nanti hilang lo, begitulah yang saya ingat ketika kedua orang tua saya khawatir dengan polah saya yang terlalu euforia saat itu.
Eh, ternyata kejadian juga kan, saya terpisah dari orangtua saya hingga akhirnya tersesat di Blauran, saya cari ketempat semula di mana terakhir orang tua saya belanja ternyata sudah enggak ada.Â
Berlari ke tempat lainnya dengan harapan ketemu dengan orangtua dan adik-adik saya eh malahnya tambah kebingungan. Ini dimana sih.Â
Jadinya apa, ya udah lah jadi nangis kan, ya yang namanya juga masih kecil kan, jadi kalau sudah putus asa begitu ya udah nangis aja bisanya kan. Hohoho.Â
Ditanyain sama orang sekitaran kenapa, bukannya saya ngomong kenapanya. Eh tambah nangis keras sejadi-jadinya karena ketakutan kan. Namanya juga anak kecil kan. Ya yang ada hanya takut kalau sudah terpisah dengan orangtua begitu.
Sepertinya saat itu agak sulit orangtua saya menemukan di mana keberadaan saya. Pasalnya, Blauran saat itu enggak ada pusat informasinya kayak mall kekinian, jadi ya infonya disampaikan secara berantai antar pemilik dagangan pakai toak. Seingat saya sih begitu.
Tapi akhirnya orangtua saya bisa menemukan saya, yang saya ingat saat itu saya pun langsung berlari memeluk orang tua saya, dengan histeris saya berteriak Ayaaahhh, Mamaaahhh.Â