Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Pengalaman Hilang di Rimba Pusat Belanja Saat Beli Baju Lebaran

2 April 2023   08:03 Diperbarui: 4 April 2023   13:50 3361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar Seorang Anak Tersesat di dalam sebuah Mall | Sumber Foto Via Orami.co.id

Oh iya, kita kembali lagi ya tentang pengalaman masa kecil saya saat hilang dan tersasar di rimba blauran ini. 

Tahu sendiri kan, yang namanya anak-anak itu kalau sudah diajak orangtuanya belanja baju lebaran pasti senangnya minta ampun kan, begitu juga saya. Mungkin juga Anda. Iya kan.

Saking riangnya saya sampai berlari kesana dan kemari memilih-milih baju lebaran yang saya sukai. Begitu juga adik adik saya.

Saya jadi ingat Ayah dan Mama sampai sering menegur, jangan jauh-jauh le, nanti hilang lo, begitulah yang saya ingat ketika kedua orang tua saya khawatir dengan polah saya yang terlalu euforia saat itu.

Ilustrasi Gambar Pusat Informasi di dalam sebuah Mall | Sumber Foto Via Orami.co.id
Ilustrasi Gambar Pusat Informasi di dalam sebuah Mall | Sumber Foto Via Orami.co.id

Eh, ternyata kejadian juga kan, saya terpisah dari orangtua saya hingga akhirnya tersesat di Blauran, saya cari ketempat semula di mana terakhir orang tua saya belanja ternyata sudah enggak ada. 

Berlari ke tempat lainnya dengan harapan ketemu dengan orangtua dan adik-adik saya eh malahnya tambah kebingungan. Ini dimana sih. 

Jadinya apa, ya udah lah jadi nangis kan, ya yang namanya juga masih kecil kan, jadi kalau sudah putus asa begitu ya udah nangis aja bisanya kan. Hohoho. 

Ditanyain sama orang sekitaran kenapa, bukannya saya ngomong kenapanya. Eh tambah nangis keras sejadi-jadinya karena ketakutan kan. Namanya juga anak kecil kan. Ya yang ada hanya takut kalau sudah terpisah dengan orangtua begitu.

Sepertinya saat itu agak sulit orangtua saya menemukan di mana keberadaan saya. Pasalnya, Blauran saat itu enggak ada pusat informasinya kayak mall kekinian, jadi ya infonya disampaikan secara berantai antar pemilik dagangan pakai toak. Seingat saya sih begitu.

Tapi akhirnya orangtua saya bisa menemukan saya, yang saya ingat saat itu saya pun langsung berlari memeluk orang tua saya, dengan histeris saya berteriak Ayaaahhh, Mamaaahhh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun