Yang jelas, kalau keempat hal yang kerap menjadi alasan di atas selalu menjadi prinsip dasar bagi karyawan dalam rangka menolak challenge, maka yang rugi adalah karyawan sendiri.
Sebab, akan semakin dapat menegaskan dan mengukur sampai di mana daya juang karyawan, sampai dimana ketangguhan mental, dan sampai dimana loyalitasnya yang tentunya secara keseluruhan akan berdampak pada bagaimana nantinya nilai mutu dan kualitas karyawan.
Jadi, kalau kamu diberikan tantangan oleh atasanmu ataupun kantormu bagaimanakah reaksimu? Apakah kamu akan menolak dengan sejumlah alasan pembenar seperti yang sudah saya jabarkan di atas, atau berjuang dulu dengan gigih dalam menghadapi dan mengatasi tantangan yang diberikan tersebut?Â
Tentukan sendiri apa yang menjadi pilihanmu, yang jelas kalau kamu lebih memilih enggan mengatasi apa yang menjadi alasan pembenar dalam menghadapi challenge yang diberikan, maka akan terlihatlah secara nyata sampai dimana nilai mutu dan kualitasmu.
"Orang yang gagal akan mencari alasan pembenar ketika diberi challenge, sementara orang yang sukses akan bersahabat dengan solusi dalam menghadapi challenge". Quote by Sigit.
Demikian Artikel ini, semoga bermanfaat.
Artikel ke-63, tahun 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H