Lucky Hakim mundur dari jabatannya sebagai Wakil Bupati Indramayu dengan alasan tidak mampu mengemban amanah masyarakat dan sejumlah alasan lainnya.
Publik pun menanggapinya dengan berbagai reaksi, ada yang simpati ada juga yang sebaliknya, menghujat keputusan Lucky Hakim.
Yang jelas, kalau menurut penulis, terkait mundurnya Lucky Hakim ini pasti disebabkan karena antara satu sama lainnya ingin ada yang lebih dominan atau rebutan pengaruh dan termasuk adanya rivalitas yang tidak sehat di antara keduanya.
Sehingga menyebabkan keretakan dan ketidak harmonisan hubungan, dan jelas pula dalam hal ini, membuktikan adanya dua matahari kembar dalam organisasi.
Rivalitas Lucky dan Nina, matahari kembar dalam organisasi, begitulah kiranya kalau menggambarkan ketidak harmonisan hubungan di antara keduanya ini.
Lantas, matahari kembar dalam organisasi ini baguskah dan apa dampaknya?
Kepala daerah dan wakilnya itu sejatinya ibarat dua sayap burung, bisa menjadi penyeimbang sesuai dengan tugas pokoknya masing-masing.
Jika salah satu sayapnya sedang sakit maka terbangnya tidak akan sempurna, bilapun bisa terbang akan jatuh lagi atau tidak bisa terbang sama sekali.
Sehingga antara pemimpin dan wakilnya dalam organisasi haruslah saling mengisi, saling memback up demi eksistensi dan jalannya roda organisasi. Tidak bisa ada rivalitas di antara keduanya.