Inilah juga yang seringkali jadi penyebab terjadinya konflik di dalam suatu kantor akibat tidak chemistri-nya hubungan antara Gen Z dan old talent.
Bahkan ada yang pebih parah, generasi z merasa lebih hebat dan canggih dan menganggap para seniornya ketinggalan zaman, sehingga jadi mengedepankan egosentris dan idealisme, attitude-nya jadi tidak beradab.
Kalau sudah begini maka jelaslah sudah, bahwa hal mendasar yang jadi problematika utamanya adalah etiket para generasi Z yang kurang bijaksana.
Etiket kerja ini sendiri adalah suatu sikap seperti sopan santun atau aturan lainnya yang mengatur hubungan antara kelompok manusia maupun personal yang beradab dalam pergaulan dilingkungan kerja.
Tentu saja, kalau situasi dan kondisi seperti yang penulis sampaikan di atas terus-terusan jadi karakteristik sebagian besar kalangan Gen Z, maka Gen Z akan sulit langgeng di suatu tempat kerja, akan gampang resign ataupun parahnya gampang kena PHK oleh kantor.
Nah, berkaitan dengan itu juga, izinkan penulis memberikan saran terkait bagaimana etiket kerja generasi Z agar lebih beradab dalam berjibaku di dunia kerja.
1. Etiket yang berkarakter permisif.
Etiket yang berkarater permisif ini maksudnya adalah terbuka dengan siapa saja di kantor, mau berkolaborasi dengan siapa saja di kantor, mudah diajak kerjasama, mengutamakan kerja teamwork, mengedepankan atittude dalam berinteraksi dengan siapa saja di kantor.
Dengan begini, generasi Z akan visioner dalam berjibaku dalam dunia kerja, bahkan ide-ide cemerlang akan muncul seiering dengan proses adaptif yang berintegritas dalam lingkungan kantor.
2. Jangan anggap senior primitif.