Setelah vonis pidana 1 tahun 6 bulan bagi Bharada Richard Eliezer inkrah, Sidang Kode Etik Profesi (KEP) akhirnya digelar oleh Polri.
Hal ini untuk memutuskan, apakah Bharada Richard Eliezer masih bisa dipertahankan untuk tetap bisa berdinas di Polri atau sebaliknya.
Setelah proses sidang tersebut digelar, maka Kepolisian RI melalui Karopenmas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan mengumumkan Hasil sidang Kode Etik Profesi Polri terhadap Bharada Richard Eliezer yang memutuskan bahwa, Bharada Richard Eliezer dipertahankan dalam kedinasan Polri. Rabu, 22 Februari 2023.
Bharada Richard Eliezer diberi sanksi etika, mutasi demosi selama satu tahun di Yanma Polri, dan diharuskan meminta maaf secara tertulis kepada institusi Polri.
Ya, begitulah hasil sidang KEP Bharada Richard Eliezer, buah dari kejujurannya sebagai justice collaborator, saksi penguak fakta dan kebenaran dalam mengungkap kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat menjadi beberapa hal krusial yang menyelamatkannya untuk tetap berdinas di Polri.
Tentu saja, apa yang menjadi keputusan polri ini pasti akan menuai pro dan kontra, namun lepas dari itu tentunya publik harus tetap mengapresiasi dan menghargai apa yang telah jadi keputusan tersebut, karena ini sudah merupakan wewenang Polri.
Sebab apa juga, karena apa yang sudah jadi keputusan Polri ini pastilah sudah dengan pertimbangan yang sangat matang.
Yang jelas, publik bisa melihat, bagaimana dalam sidang di pengadilan negeri Jaksel, publik diperlihatkan nilai kejujuran yang diperjuangkan habis-habisan oleh Baharada Richard Eliezer untuk menguak fakta dan kebenaran.
Bahkan hakim dengan tegas menyatakan kalau Bharada Richard Eliezer tidak menjadi saksi kunci dan jujur, maka Kasus Brigadir J ini akan sangat sulit terungkap.
Termasuk Menkopolhukam RI Mahfud MD dengan tegas menyatakan, kalau tidak ada peran Bharada Richard Eliezer maka kasus Brigadir J ini akan menjadi code of silent.
Dalam persidangan pun, begitu banyak dukungan dari publik kepada Bharada Richard Eliezer, bahkan ketika vonis pidana 1 tahun 6 bulan penjara dijatuhkan, sebagian besar publik merasa lega, terharu, dan bersyukur.
Mengapa bisa begitu, kenapa dukungan publik begitu banyak mengalir bagi Bharada Richard Eliezer?
Mulai dari emak-emak, anak muda, para guru besar, dan elemen masyarakat lainnya yang menyatakan sebagai fans maupun aliansi begitu hebatnya mendukung Bharada Richard Eliezer, kenapa bisa begitu?
Ya, Bharada Richard Eliezer adalah simbol dari perjuangan kejujuran yang melalui jalan terjalnya, melalui risiko berbahaya, bahkan dapat mengancam jiwanya.
Namun Bharada Richard Eliezer, tetap berani berdiri teguh dengan perjuangan kejujurannya meskipun nyawa taruhannya.
Bukankah hati dan nurani kita pasti akan berontak ketika kejujuran ataupun kebenaran ditutupi dengan kebohongan ataupun kedustaan yang licik.
Tapi itulah nilai kejujuran yang ditunjukan Bharada Richard Eliezer kepada kita. Meskipun dengan risiko bertaruh nyawa Bharada Richard Eliezer, tetap teguh pendirian untuk berani jujur menguak fakta kebenaran kasus Brigadir j.
Bharada Richard Eliezer megajarkan kepada kita, seberapa jauhkah kita bisa memiliki keberanian untuk mempertahankan kebenaran dan kejujuruan kendati berisiko membuat kita kehilangan kenyamanan bahkan kehilangan hal berharga dalam hidup, meskipun tidak mudah dan snagat terjal tapi kejujuran tetap dijunjung tinggi demi kebenaran.
Jadi, pantaslah dari buah kejujuran yang diperjuangkan oleh Bharada Richard Eliezer dalam mengungkap kasus Brigadir j ini di ganjar dengan vonis pidana 1 tahun 6 bulan dan akhirnya tetap dipertahankan di kedinasan Polri.
Yang jelas, secara keseluruhannya kedepan, maka yang jadi harapannya adalah, agar dapatnya institusi Polri semakin berbenah diri untuk lebih baik lagi, kembali merebut hati publik dan kepercayaan publik, dan semoga semakin amanah dalam menjalankan tugasnya kepada masyarakat.
Kasus kejahatan Sambo merupakan pelajaran berharga, dan jadi sejarah kelam yang menghancurkan kepercayaan publik terhadap Polri, tapi kasus kejahatan Sambo jugalah yang menjadi tonggak epic come back-nya Polri di mata publik.
Sehingga kedepan agar dapatnya dalam penuntasan berbagai kasus dan menjalankan tugas pokoknya, Polri semakin membaik dan amanah menjaga marwahnya sendiri.
Demikian kiranya artikel ini.
semoga dapat bermanfaat.
Artikel ke-34, tahun 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H