Rekan kerja Anda hanya jadi "benalu" alias si trouble maker dalam teamwork?
Benalu, ya maksudnya "benalu" di sini adalah dia yang hanya jadi beban teamwork karena sering menyusahkan dan enggak mau berjerih payah alias mau enaknya sendiri saja, dia yang hanya menumpang ataupun mendompleng hasil kerja doang tapi enggak mau ikut kerja.
Ketika yang lain berjibaku bekerja dia hanya main watak, "makan tulang kawan", bahkan ongkang-ongkang kaki, tapi giliran kerja teamwork selesai tapi dia dianggap ikut bekerja, padahal dia tidak ikut "berdarah-darah".Â
Sudah begitu enggak tahu diri pula, cuek banget, pura-pura enggak ngerti alias innocent, ketika ditegur di antara sesama rekan kerjanya malah nyolot dan merasa paling benar atas pembenarannya.
Adakah rekan kerja Anda yang bertipikal seperti itu? Kalau ada, bagaimana sikap Anda? Apakah Anda biarkan saja atau adakah tindakan Anda untuk mengatasinya?
Padahal yang namanya kerja teamwork itu adalah proses kerja secara kolaboratif secara bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan.
Dalam kerja sama tim, setiap anggota tim akan memberikan kontribusi terbaik mereka untuk menyelesaikan suatu pekerjaan atau mencapai tujuan bersama.
Setiap anggota tim punya peran masing-masing. Tidak ada yang hanya duduk diam tanpa jerih payah tapi dianggap kerja, semuanya harus ikut kerja.
Ya, dalam dinamika dunia kerja, terkait adanya "benalu" seperti yang penulis uraikan di atas pastilah ada, dan memang ini jugalah yang sering jadi problem yang cukup menggoyahkan kinerja teamwork.
Sehingga adanya "benalu" dalam teamwork ini memang harus di atasi, karena dia yang jadi "benalu" ini adalah "virus penyakit" yang kalau tidak "ditindak" bakal menulari anggota teamwork lainnya.
Nah, bagaimana mengatasi si "benalu" ini alias juga si trouble maker ini?
Bagi Anda yang berposisi sebagai unsur staf, maka Anda mesti berani melaporkan situasi dan keadaan ini kepada team leader Anda.Â
Ajak semua rekan kerja dalam teamwork Anda untuk bersepakat mengonfirmasi dan menginformasikan kelakuan si "benalu" dengan disertai bukti-bukti kepada team leader.
Hal ini supaya team leader tahu dan bisa mempertimbangkan apa tindakan yang dilakukan bahwa ada fakta adanya "benalu" dalam teamwork.
Karena kalau situasi dan kondisi adanya rekan yang hanya jadi "benalu" dalam teamwork ini didiamkan atau dibiarkan saja, maka lama-kelamaan akan mendampaki produktivitas teamwork.Â
Tentu Anda tidak mau bukan, masa gara-gara si "benalu" yang cuman jadi beban tim ini semuanya jadi kebawa-bawa jelek, dan malah makin nyusahin "teamwork" serta bikin jelek kinerja teamwork.
Jelas enggak mau, kan. Jadi ya satu-satunya jalan ya memang harus ditindak lanjuti dengan tegas. Daripada juga teamwork makin rusak. Setidaknya kalau dilaporkan kepada team leader dan memang terbukti pasti ada tindak lanjutnya. Iya, kan.
Nah, bagaimana bagi Anda yang merupakan unsur team leader dalam teamwork untuk mengetahui ada atau tidaknya "benalu" dalam teamwork Anda?
Ya, sebenarnya Anda lah para team leader yang semestinya bertanggung jawab untuk dapat mendeteksi ada atau tidaknya anggota tim yang jadi "benalu" dalam teamwork ini.
Dengan cara apa, ya Anda mesti pandai-pandai mengamati teamwork yang Anda pimpin, masing-masing anggota Anda harus Anda kenali satu persatu seperti apa karakter dan sepak terjang anggota Anda.
Inilah alasannya mengapa Anda harus menguasai teamwork Anda secara keseluruhan, sehingga Anda tahu bagaimana kondisi luar dalam teamwork Anda.Â
Karena terkadang anggota teamwork ini sungkan melaporkan kepada Anda bila ada rekan sejawatnya yang jadi benalu ini, memang ada saja sih yang berani terbuka juga soal kendala tersebut.
Hanya saja ya agak kurang pas saja sih sebenarnya kalau team leader-nya sampai enggak tahu soal "benalu" dalam teamwork ini. Kesannya team leader enggak menguasai teamwork.Â
Jadi ya sebaiknya team leader itu harus menguasai detil bagaimana karakter anggotanya. Dalam artian tahu detil si A seperti apa pembawaannya misalnya, si B seperti apa performanya misalnya, si C kelakuannya bagaimana misalnya, dan sebagainya.Â
Ini baru namanya team leader yang pro player, paham benar siapa-siapa anggota timnya secara detil. Kalau begini juga kan Anda sebagai team leader punya dasar dan data yang kuat dan akurat kan kalau kedepan mau mengambil tindakan dan keputusan.
Nah, inilah sedikit banyaknya yang bisa penulis referensikan terkait bagaimana sih mengatasinya bila di dalam teamwork itu ada rekan kerja yang jadi benalu dalam teamwork. Semoga bisa bermanfaat bagi bersama, khususnya bagi penulisnya sendiri.
Artikel ke-21, tahun 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H