Sehingga adanya "benalu" dalam teamwork ini memang harus di atasi, karena dia yang jadi "benalu" ini adalah "virus penyakit" yang kalau tidak "ditindak" bakal menulari anggota teamwork lainnya.
Nah, bagaimana mengatasi si "benalu" ini alias juga si trouble maker ini?
Bagi Anda yang berposisi sebagai unsur staf, maka Anda mesti berani melaporkan situasi dan keadaan ini kepada team leader Anda.Â
Ajak semua rekan kerja dalam teamwork Anda untuk bersepakat mengonfirmasi dan menginformasikan kelakuan si "benalu" dengan disertai bukti-bukti kepada team leader.
Hal ini supaya team leader tahu dan bisa mempertimbangkan apa tindakan yang dilakukan bahwa ada fakta adanya "benalu" dalam teamwork.
Karena kalau situasi dan kondisi adanya rekan yang hanya jadi "benalu" dalam teamwork ini didiamkan atau dibiarkan saja, maka lama-kelamaan akan mendampaki produktivitas teamwork.Â
Tentu Anda tidak mau bukan, masa gara-gara si "benalu" yang cuman jadi beban tim ini semuanya jadi kebawa-bawa jelek, dan malah makin nyusahin "teamwork" serta bikin jelek kinerja teamwork.
Jelas enggak mau, kan. Jadi ya satu-satunya jalan ya memang harus ditindak lanjuti dengan tegas. Daripada juga teamwork makin rusak. Setidaknya kalau dilaporkan kepada team leader dan memang terbukti pasti ada tindak lanjutnya. Iya, kan.
Nah, bagaimana bagi Anda yang merupakan unsur team leader dalam teamwork untuk mengetahui ada atau tidaknya "benalu" dalam teamwork Anda?
Ya, sebenarnya Anda lah para team leader yang semestinya bertanggung jawab untuk dapat mendeteksi ada atau tidaknya anggota tim yang jadi "benalu" dalam teamwork ini.
Dengan cara apa, ya Anda mesti pandai-pandai mengamati teamwork yang Anda pimpin, masing-masing anggota Anda harus Anda kenali satu persatu seperti apa karakter dan sepak terjang anggota Anda.