Ya, hadirnya penulis bersama para prajurit TNI yang dibekali kompetensi pedagogik ini benar-benar bermanfaat bagi anak-anak desa perbatasan yang pemerataaan pendidikannya yang baik itu dari segi fasilitas dan tenaga gurunya masihlah memprihatinkan.Â
Penulis tahu betul bagaimana kondisi memprihatinkan tersebut, bayangkan saja, akses untuk ke suatu sekolah saja medannya cukup sulit ditempuh. Sudah begitu fasilitas sekolahnya juga memprihatinkan.
Fasilitasnya cukup kontras atau jegleg banget bila dibandingakan dengan fasilitas sekolah yang ada di kota-kota kabupaten Malinau.
Pernah penulis dapat giliran tugas mengajar di suatu sekolah eh medan yang ditempuh cukup merepotkan penulis karena harus melalui jalan lempung dan sungai yang cukup berliku.Â
Bicara soal buta huruf ataupun buta aksara ini, ya ada yang lebih memprihatinkan lagi, yaitu ternyata penulis menemui cukup banyak penduduk desa terpencil ini yang buta huruf/aksara, sungguh memprihatinkan bukan.
Jadi, bukan hanya anak-anak saja yang dirasa masih minim dalam memperoleh pendidikan tapi orang tua anak didik didesa-desa terpencil di kabupaten Malinau ini perlu kelayakan pendidikan..
Ya, lihat saja ternyata tingkat buta aksaranya cukup memprihatinkan dan perlu uluran tangan orang-orang baik hati.
Nah, singkatnya lagi dari apa yang pernah menjadi pengalaman penulis menjadi tenaga pengajar pedagogik di Kabupaten Malinau khususnya di desa terpencil ini, maka secara intinya penulis sangat mengharapkan kepada pemerintah agar kiranya lebih perhatian lagi soal mutu dan kualitas pendidikan di daerah 3 T ini.Â
Tengoklah daerah 3 T ini, tolonglah jangan dianak tirikan. Pemerataan pendidikan baik itu ketersediaan tenaga guru maupun fasilitas pendidikannya haruslah terpenuhi dengan layak.
Ingat, pemerintah mengemban amanah UUD 1945 khususnya yang termaktub dalam pasal 31 tentang hak warganegara dalam hal memperoleh pendidikan. Jadi agar kiranya pemerintah lebih perhatian lagi.
Gerakan literasi seperti taman bacan masyarakat, perpustakaan desa, rumah pintar dan sejenisnya, yang bertujuan memberikan akses sebesar-besarnya kepada warga Malinau khususnya di desa terpencil untuk mendapatkan pendidikan haruslah masif. Pemerataan pendidikan dari tingkat PAUD sampai SMA haruslah ditingkatkan lebih optimal.