Lantas juga, apa yang menyebabkan saya nekat berhenti merokok ini?
Ya, ada yang aneh memang ketika saya merokok lagi, ternyata saya tidak lagi bisa menikmati rasa tar dan nikotin seperti sebelum-sebelumnya, entah kenapa berbatang-batang rokok yang saya habiskan ketika saya merokok bersama regukan bercangkir-cangkir kopi kok enggak ada rasa nikmat-nikmatnya lagi. Kok rasak rokok ini enggak seperti dulu lagi nikmatnya kok kopi pun rasanya jadi enggak nikmat banget.
Apalagi pas habis makan, biasanya kan nikmat dan enak banget ngisap sebatang hingga dua batang rokok, tapi ini kok aneh, rasanya sudah enggak enak blas, heran dan bingung juga sih saya. Kok bisa begitu ya. (Mudahan juga ada yang bisa menjawab apa yang saya alami ini).
Kalau begini caranya ya sudah, lah, saya berhenti merokok saja, lah, percuma, kan, saya merokok lagi kalau saya enggak bisa menikmati lagi rasa rokok ini.
Ya, inilah akhirnya yang membuat saya nekat berniat memutuskan berhenti merokok secara total.Â
Memang godaan untuk kembali merokok tetap mendampaki diri saya, tapi tidak semasif dulu, kali ini bisa saya tolak dengan keras, bahkan ketika "sakau" parah akibat dampak putus tar dan nikotin pun bisa saya atasi.
Ya, sampai suatu ketika akhirnya pikiran sayapun kembali menerawang saat saya kena covid silam, saya kembali teringat ketika saya berjuang keras untuk sekedar bernapas.
Ketika mengingat ini, saya jadi terdiam sendiri dan membuat saya lama duduk merenung dalam-dalam entah untuk berapa jam lamanya.
Ya sudahlah, dari rasa enggak nikmat lagi merokok dan hasil perenungan ini, saya fix-kan saja lah sudah, bahwa saya harus berhenti merokok total termasuk berhenti ngopi.
Alhamdulillahnya, sampai sekarang ini saya bisa. Enggak sama sekali lagi ada pikiran merokok, enggak tergoda lagi merokok, bahkan diiming-imingi sekalipun, tak mempan bagi saya.
Istri saya pun senang dan bahagia banget tahu suaminya ini berhenti merokok dengan sendirinya.