Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Masa Probation Itu Bukan Ospek

28 Januari 2023   19:01 Diperbarui: 29 Januari 2023   21:50 845
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar masa probation itu bukan ospek | Sumber Foto : Freepik.com

Ya, masa probation bagi karyawan baru atau para junior merupakan masa yang penting dan menentukan, karena probation merupakan masa training bagi karyawan baru dalam bekerja di kantor. 

Pada masa probation inilah, para karyawan baru mulai mengenal apa jobdesc-nya, apa tanggung jawabnya, bagaimana kultur kantor dan bagaimana beradaptasi dengan lingkungan kantor.

Namun pada kenyataannya di lapangan, masa probation ini seringkali lepas dari tujuan dan koridornya, hal ini karena masa probation justru menjadi ajang "ospek" para karyawan senior. 

Ajang ospek yang bagaimana?

Ya, karyawan baru justru bukan dapat bimbingan ataupun mentoring yang semestinya tapi justru mereka diperlakukan tidak profesional karena para seniornya malah bertindak arogan.

Mentang-mentang merasa senior, eh malahnya memperlakukan juniornya tidak elok, justru berlaku semaunya sendiri dan enaknya sendiri.

Sehingga apa yang terjadi?

Ilustrasi gambar masa probation itu bukan ospek | Sumber Foto : Freepik.com
Ilustrasi gambar masa probation itu bukan ospek | Sumber Foto : Freepik.com

Seniornya yang seharusnya memberikan bimbingan pada para junior, eh justru arogan dan sesuka hati memperlakukan para junior, membuat hal-hal sepele jadi kesalahan junior atau bertindak cari-cari kesalahan junior.

Bahkan bertindak tidak bijaksana seperti, merekam dan memviralkan junior saat berbuat salah misalnya, membully junior misalnya, dan tindakan tidak profesional lainnya.

Padahal kalau junior diperlakukan seperti itu, maka yang ada adalah junior jadi semakin down, enggak nyaman dan merasa berkecil hati hingga pada akhirnya enggak betah dan unjungnya resign.

Nah, inilah yang sebaiknya harus dihindari, probation itu jangan sampai lepas dari tujuan dan koridornya, probation itu harus diterapkan secara profesional.

Yang jelas, kalau probation yang berlaku disuatu kantor lepas dari tujuan dan koridornya, maka akan berdampak signifikan dan simultan bagi kinerja kantor.

Selain itu, dengan bergulirnya waktu, pihak manajemen kantor pasti akan mengetahui bila probation yang terlaksana lepas dari tujuan yang akan dicapai dan lepas dari koridor yang semestinya dan tentunya kedepan akan tahu siapa-siapa karyawan senior yang enggak profesional dalam membimbing juniornya tersebut.

Tentunya punishment pun akan diberlakukan bila pihak manajemen kantor dapat "menangkap" siapa saja karyawan senior yang bandel dan sok-sokan tersebut.

Nah, bukankah kalau begini jadi rugi sendiri kan? 

Jadi, ya sebaiknya janganlah samakan masa probation bagi karyawan baru atau junior itu dengan ospek. Jauhkan sifat arogansi, kesombongan, maupun sikap mentang-mentang karena merasa senior.

Bertindak bijaklah mementoring para junior Anda, berkolaborasi dengan junior agar junior bisa semakin beradaptasi, produktif, dan bisa mengemban jobdesc.

Jangan jadikan mereka pesaing atau "pesakitan", tapi jadikan mereka keluarga dalam teamwork, biarkan mereka berkembang, belajar dengan gigih dalam menjalankan jobdesc.

Patut jadi catatan, apabila para junior gagal atau akhirnya enggak betah saat probation ini, maka kegagalan tersebut letak salahnya bukan lah pada para junior.

Namun kegagalan tersebut jelas terketak pada seniornya sebagai para pembimbingnya yang enggak becus dan enggak kompeten dalam memberikan training maupun coaching terutama memberikan contoh keteladanan bagi para juniornya.

Jelas kalau akhirnya yang terjadi adalah junior gagal dalam menjalani masa probation, maka akan mengganggu sistem perusahaan secara keseluruhan.

Yang pasti, masa probation ini juga bagian dari training leadership bagi senior, di sinilah akan terlihat bagaiamana sejatinya nilai mutu dan kualitas, layak dan tidak pantasnya senior jadi leader bagi juniornya.

Oleh karenanya, masa probation ini tidaklah boleh disepelekan, karyawan senior haruslah dewasa dan bijak dalam bertindak serta bertanggung jawab bagi masa probation para juniornya.

Intinya, kalau masa probation junior berhasil, maka akan jelas terlihat mutu dan kualitas leadership senior serta keteladanan senior.

Nah, inilah yang bisa penulis sarankan terkait masa probation itu bukan ospek. Semoga apa yang penulis bagikan ini bisa menjadi wawasan berasama.

Demikian kiranya artikel singkat ini.

Artikel ke-12 tahun 2023.

Sigit Eka Pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun