Begitulah kira-kira apa yang menjadi opini penulis terkait performa Timnas Indonesia di Piala AFF 2022 ini, yang tentunya berharap ada perbaikan dan evaluasi.
Lantas, dengan kandasnya Indonesia di Piala AFF 2022 ini haruskah kita menyalahkan dan menghujat Coach Shin Tae Yong dan Timnas Indonesia?
Ya, kecewa boleh, tapi diharapkan kita ya janganlah menghujat dan menyalahkan Coach STY dan para pemain Timnas. Patut diingat, mereka semua sudah berjuang habis-habisan. Anda yang menghujat tidak merasakan bagaimana terjun langsung sebagai pemain dilapangan, yang tahu bagaimana rasanya berjuang berdarah-darah itu ya para pemain timnas.
Jadi sebaiknya kita janganlah menghujat dan misuh-misuh kepada STY dan para pemain Timnas Indonesia. Kritik boleh tapi jangan menghujat.
Ketika Timnas Indonesia menang di puji setinggi langit, tapi saat kalah dihujat serendah-rendahnya, masa langsung misuhi STY suruh mundurlah, STY beginilah , misuhi Timnas beginilah begitulah.Â
Masa sih harus begitu, sungguh enggak dewasa dan bijak banget kalau begitu caranya, sebaiknya jiwa sportivitas kita haruslah tetap dikedepankan, matang dan dewasa.
Lebih baik move on, beri kritik membangun dan menatap jauh kedepan untuk instrospeksi dan memberi sumbangsih bermanfaat daripada menghujat. Iya Enggak. Iya dong.
Kemudian, apa kira-kira yang bisa menjadi saran dan masukan bagi Timnas Indonesia (PSSI)?
Ya, lagi-lagi gagal juara Piala AFF, gagal lagi-gagal lagi di piala AFF, inilah memang kenyataannya, kita memang pantas kecewa dengan kegagalan Timnas di Piala AFF 2022 Ini.Â
Untuk kesekian kalinya setelah hanya mampu meraih 6 kali runer up dari generasi ke generasi Timnas Indonesia, untuk sekedar merengkuh satu gelar Juara AFF saja sulit.