Lantas apa sajakah itu?
Pertama, sering-seringlah mengarahkan dan mengingatkan job desc bawahan dan apa yang jadi target dan goal kerja teamwork.
Ya, jangan ragu untuk sering mengingatkan job desc bawahan Anda, karena terkadang kalau enggak diingatkan mereka sering lupa dan lepas kendali. Jadi ada baiknya Anda doktrin mereka untuk selalu ingat tugas pokoknya masing-masing.
Termasuk juga, sering-seringlah mengarahkan apa yang sebenarnya menjadi target dan goal teamwork agar mereka tidak melenceng dalam produk kerja. Tentunya hal ini diterapkan adalah dalam rangka menggenjot kinerja teamwork.
Kedua, sering-seringlah memberikan guidance dan coaching yang memadai sesuai job desc mereka masing-masing.
Ya, kesalahan mendasar atasan pada anggota teamwork adalah, sering mendelegasikan perintah atau tugas tapi tanpa disertai informasi akurat apa yang harus dikerjakan oleh para bawahan.
Atau dalam artian, ada perintah tugas tapi seringkali enggak ada guidance-nya, termasuk coaching-nya, padahal kan, bawahan perlu diberi wawasan agar mereka paham apa sih yang harus dikerjakan.
Nah, guidance dan coaching inilah yang perlu secara sistemik untuk diterapkan, lagi pula kalau atasan mampu menerapkan guidance dan coaching, maka inilah pertanda atasan yang kompeten dan bertanggung jawab. Inilah atasan yang tahu mengenali anggotanya dan tahu siapa berbuat apa dalam teamwork-nya.
Ketiga, sering-seringlah mengapresiasi kinerja para bawahan.
Ya, mengapresiasi kinerja para bawahan kelihatannya merupakan hal yang remeh temeh, tapi sejatinya berdampak signifikan bagi mental dan daya juang para bawahan untuk bertanggung jawab pada tugas pokoknya.