Ya, leader itu harus berdiri di garis depan, atau dalam artian, kalau ada apa-apa seperti kesalahan terkait tugas pokok teamwork misalnya, maka tim leader yang harus mempertanggung jawabkannya.
Meskipun kesalahan-kesalahan hasil produk kerja tim adalah diperbuat oleh anggota tim, maka tim leader lah yang harus memikul beban kesalahan tersebut.
Kalau tim leader tetap berani "pasang badan" atas kesalahan yang diperbuat oleh anggota teamwork terkait hasil produk kerja, maka anggota tim akan merasa turut bertanggung jawab.
Apalagi melihat leader-nya respek begitu. Jelas anggota tim juga akan respek untuk menginterospeksi diri atas kesalahan masing-masing.
Setidaknya di sinilah gambaran kekompakan tim untuk kedepannya melakukan langkah root cause dan corrective action secara bersama.
Root cause sendiri merupakan suatu proses mengidentifikasi penyebab-penyebab utama suatu permasalahan dengan menggunakan pendekatan yang terstruktur dengan teknik yang telah didesain untuk berfokus pada identifikasi dan penyelesaian masalah
Sedangkan corrective action merupakan tindakan koreksi dilakukan untuk mengatasi ketidaksesuaian, Tindakan korektif dilakukan untuk mengatasi akar penyebab ketidaksesuaian, Tindakan pencegahan dilakukan untuk mencegah ketidaksesuaian terjadi.
3. Menyiapkan anggota tim sebagai the next leader.
Tanggung jawab menyiapkan anggota tim sebagai the next leader inilah yang paling penting tapi seringkali terabaikan oleh para tim leader.
Kebanyakan tim leader hanya menjadikan anggota tim sebagai followers belaka tanpa membimbing dan mendidik mereka sebagai the next leader.
Banyak leader yang justru enggan bahkan pelit menularkan ilmu dan wawasan kepada anggota tim karena takut kalau anggota tim bakal menyaingi tim leader.