Inilah yang namanya saya sedang menulis dengan bertutur kata layaknya saya berbicara dengan sesungguhnya kepada Anda. Kerasa kan saya seperti bicara langsung kepada Anda, iya kan.Â
4. Terapkan storytelling.
Nah, selanjutnya menulislah dengan layaknya secara saling berinteraksi langsung secara dua arah dengan pembaca.Â
Atau mudahnya kayak kita sedang dengerin dan jadi penyiar radio lah ketika mereka menuturkan olah katanya kepada pendengarnya, kurang lebihnya sama lah kalau kita terapkan dalam menulis artikel.
Lalu menuturkan kisah artikel kita secara story telling bercerita mengalir apa adanya dengan menggunakan kata-kata yang paling mudah kita sampaikan.
5. Kombinasikan dengan pengalaman pribadi.
Memasukan ataupun mengombinasikan tulisan dengan tambahan pengalaman pribadi dalam tulisan justru lebih bagus, termasuk menunjangnya dengan dokumen gambat pribadi.
Sebab, artikel kita jadi semakin natural dan orisinal, karena apa yang kita tuliskan merupakan pengalaman nyata kita yang bisa jadi para pembaca akan menyerap apa yang bisa diambil positifnya dari pengalaman nyata kita tersebut.
Nah, boleh nih dicatat, dari apa yang penulis ketahui, biasanya Kompasiana akan menyematkan label Artikel Utama pada artikel yang menuturkan pengalaman nyata.
-----
Sebagai tambahan, untuk melengkapi dari lima hal di atas, terkait menulis ini, apa yang ingin kita tulis maka tuliskan saja. Mau tulisan yang kritis pun boleh, ngapain takut, tapi ya harus berdasar fakta.