Hal yang wajar dan logis ketika pada saatnya anak-anak kita sudah mulai mengenal asmara, cinta dan kasih sayang pada lawan jenis.
Ya, proses bertumbuh kembang beranjak dewasa, melalui masa puber, punya pacar, kemudian jatuh cinta, mabuk asmara, dan di mabuk cinta.
Begitulah kira-kiranya, yang pada akhirnya seiring waktu akan terjadi pada anak-anak kita. Tentunya kita pun sebagai orangtua pernah melalui masa tumbuh kembang tersebut.
Oleh karenanya ketika kita punya anak, maka kita pun harus siap ketika apa yang pernah kita lewati dulu pada saatnya terjadi pada pada anak-anak kita.
Ya, ketika anak-anak kita bertumbuh kembang beranjak remaja menuju dewasa, di sinilah dimana masa mereka untuk mencari jati diri, maka di sinilah juga kita harus mengawal jalan kedewasaan mereka dengan edukatif.
Mengawal di sini maksudnya bukan membatasi ataupun melarang, tapi maksudnya adalah mengantarkan anak-anak kita pada jalan kedewasaan mereka agar terdidik dengan membekali mereka dengan wawasan yang ada kaitannya dengan keadaan dimana mereka sedang berproses menuju dewasa tersebut.
Sebab, biar bagaimanapun juga, kita sebagai orangtua lah tumpuan mereka, kita lah yang harus menjaga mereka agar tidak salah jalan.
Bicara ketika anak mulai pacaran, maka kita sebagai orangtua juga harus mengetahui tanda-tandanya, seperti mulai mengubah penampilannya misalnya, sering izin hangout bareng teman berbeda lawan jenis mereka misalnya, dan tanda-tanda lainnya.Â
Yang jelas, kita pernah mengalaminya, maka apa yang dialami anak-anak kita, ya pasti enggak jauh juga dari pengalaman kita juga kan. Sehingga di sini tinggal bagaimana kesiapan kita dan keberterimaan kita saja.
Nah, berkaitan dengan anak mulai pacaran, beberapa hal yang penulis sarankan melalui artikel ini semoga bisa menjadi referensi.